Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, membantah tudingan yang menyebut Shin Tae-yong sebagai pelatih diktator. Dalam sebuah podcast YouTube Deddy Corbuzier, Kim Jong-jin menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan kebohongan. Ia menjelaskan bahwa selama menjadi asisten pelatih, ia selalu berada di samping Shin Tae-yong, memastikan tidak ada kendala komunikasi antara pelatih dan para pemain.
Kim Jong-jin menekankan bahwa Shin Tae-yong adalah pelatih yang terbuka dan selalu berkomunikasi dengan tim, baik dengan asisten maupun pemain. Ia bahkan mengaku telah menghubungi Marc Klok untuk menayakan pernyataannya di media. "Saya komunikai ke dia (Marc Klok), saya bilang cukup brother. 'Cukup sudah menyebarkan kebohongan. Anda satu-satu pemain yang berbohong di media'," tegas Kim Jong-jin.
Kim Jong-jin juga menyebut bahwa Marc Klok akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Klok mengklaim bahwa ada kesalahan dalam penerjemahan ucapannya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. "Coach Shin adalah pendengar yang sangat baik. Kepada pemain selalu dikatakan 'jika ada yang mau dibicarakan datang ke saya, di dalam atau di luar lapangan'," kata Kim.
Terkait kekalahan Timnas Indonesia melawan Cina beberapa bulan lalu, Kim Jong-jin mengakui bahwa suasana pertandingan saat itu memang panas, mengingat pentingnya laga tersebut. Namun, ia membantah keras adanya konflik antara pemain dan pelatih yang banyak diberitakan di media sosial. "Itu pertandingan hidup mati, jadi suasananya panas. Tapi tidak ada masalah dengan komunikasi. Semua sedih karena kalah tapi tidak ada masalah antara pelatih dan pemain," kenangnya.
Secara tak langsung, pengakuan terbaru Kim Jong-jin seakan membantah berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Shin Tae-yong pasca pemecatan. Shin Tae-yong kini tengah menikmati liburannya di Indonesia, dan direncanakan pulang ke Korea Selatan pada Minggu (26/1/2025) malam WIB.