Yogyakarta - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) memastikan jejak kaki lereng Gunung Merapi, tepatnya di jalur evakuasi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bukan jejak Macan Tutul seperti yang diberitakan belakangan ini. Jejak kaki yang terlihat di jalan cor blok yang masih basah tersebut adalah kaki anjing.
Kepala BTNGM Yogyakarta Pujiati mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya juga menerima laporan adanya jejak satwa di jalur evakuasi Merapi. Jejak itu disebut-sebut mirip jejak Macan Tutul. “Bukan (Macan Tutul) tapi jejak anjing,” katanya, Kamis, 26 November 2020.
Baca Juga:
Pasalnya, macan tutul tidak mengeluarkan kuku ketika berjalan. Namun dalam jejak yang nampak pada jalur evakuasi itu, ada bekas jejak kuku. "Perihal itu, kami sudah mengecek ke jalur tersebut. Tapi bukan jejak Macan Tutul,” tambahnya.
Namun demikian, TNGM untuk pengamatan selanjutnya, maka akan dipasang kamera trap atau kamera pengintai di sekitar lokasi. BTNGM meminta kepada tim di tiap resor yang ada di bawah naungannya untuk mendatangi lokasi tertentu, bila muncul laporan masyarakat atau temuan satwa liar.
Perihal itu, kami sudah mengecek ke jalur tersebut. Tapi bukan jejak Macan Tutul.
Puji menambahkan, pada awal 2020 BTNGM sudah pernah memasang kamera trap untuk melihat keberadaan macan tutul. Dari 40 kamera trap yang dipasang, pihaknya tak menjumpai macan tutul maupun jejak macan tutul. Berdasarkan temuan dari kamera yang sama, pihaknya hanya menjumpai kijang, kucing hutan, musang dalam jumlah lumayan banyak.
Sementara itu, berkaitan informasi yang massif di masyarakat ditemukan jejak kaki sejenis macan Tutul seperti yang diberitakan yang belakangan ini, BTNGM memastikan tidak benar. BTNGM sudah ke lokasi yang berada di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tersebut dengan mengambil foto dan video tentang jejak kaki binatang tersebut.
Baca Juga:
Dalam video yang dilihat oleh Tagar, pada Selasa malam, 24 November 2020, menyebutkan lokasi tersebut berada di luar kawasan konservasi TNGM. Pada jejak kaki tersebut dijumpai penampakan kuku pada ujung jari tapak dan bentuk bantalannya menyerupai segitiga. "Ciri-ciri tersebut merupakan ciri jenis-jenis anjing," kata Pengendali Ekosistem Hutan TNGM Irwan Yuniatmoko dalam video tersebut.
Dia juga menjelaskan, untuk jenis-jenis kucing termasuk Macan Tutul, ketika berjalan biasanya kukunya tersimpan, sehingga tidak akan tampak pada jejak. Kemudian dilihat dari bentuk bantalannya biasanya agak lonjong. "Sehingga dipastikan jejak kaki yang terlihat di jalan evakuasi tersebut bukan kaki Macan Tutul, tetapi anjing," ungkapnya. []