Khofifah, Siap Tancap Gas Sesuai Pesan Presiden Jokowi

Percepatan penurunan kemiskinan secara signifikan menjadi target utama Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) diambil sumpah jabatan saat pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2/2019). Presiden melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak untuk periode 2019-2024 dan Gubernur Jambi Fachrori Umar untuk masa jabatan hingga 2021. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta, (Tagar 14/2/2019) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan mengucap bismillah mulai hari ini memimpin Jawa Timur. Ia siap tancap gas sesuai pesan Presiden Jokowi. 

"Ya secepatnya, secepat-cepatnya langsung tancap gas bekerja untuk masyarakat di provinsi Jawa Timur, untuk Ibu Khofifah Indar Parawansa dan juga untuk Pak Emil Dardak. Semuanya, pesan saya tadi hanya satu, cepat, gas, bekerja," kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/2).

Khofifah seusai dilantik mengatakan ingin menyatukan layanan pengaduan masyarakat.

"Kita berharap layanan dapat disatukan menjadi cetar, cepat tanggap dan responsif apakah terkait dengan PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga), sertifikasi lahan, layanan kesehatan," ungkap Khofifah.

Selanjutnya dari 21.700 pegawai tidak tetap di sektor pendidikan, ditargetkan dapat diangkat seluruhnya berdasarkan APBD 2019.

"Ini sebagai hasil koordinasi yang baik antara saya dengan Pak Emil dan Pakde Karwo, kita sisir janji kampanye semua dan kita break down dalam RAPBD," tutur Khofifah.

Namun, sasaran utama Khofifah adalah percepatan penurunan tingkat kemiskinan Jatim khsusunya di pedesaan.

"Termasuk percepatan penurunan kemiskinan lebih signifikan karena kemiskinan yang akut di pedesaan antara lain karena beban lansia yang miskin di pedesaan. Kami ingin intervensi keluarga lansia melalui PKH (Program Keluarga Harapan) plus dan jadi bagian 33 hari pertama," tambah Khofifah.

Program lain menurut Khofifah adalah adopsi Sungai Brantas karena ada 1,2 juta popok bayi di Jawa Timur setiap harinya dibuang ke sungai.

"Ada 2,9 juta diapers bayi yang dipakai tiap hari di Jawa Timur dan 1,2 juta di antaranya dibuang ke sungai. Saya ingin mengajak 'volunteer' dan 'CSR' perusahaan agar menyediakan truk atau tronton ada di 99 jembatan untuk bisa juga bersih-bersih sungai, jadi adopsi sungai bersih melalui program bersih Sungai Brantas dalam program 99 hari," ungkap Khofifah.

Sementara Emil sendiri mengaku siap ditempatkan di mana saja. "Saya kalau dibutuhkan di mana harus selalu siap," ujar Emil singkat.

Hari Pertama Dalam Iringan Doa

Khofifah memulai hari pertama kerja diiringi doa dari 99 kiai dan bu nyai dari Pondok Pesantren Ammanatul Ummah Surabaya, Kamis, menyambut kedatangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Parawansa, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Kedua pemimpin formal Jawa Timur tersebut datang ke pondok pesantren itu pada pukul 12.42 WIB setelah dilantik Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Rabu.

Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim, mengatakan, setelah disambut doa dari 99 Kiai dan Bu Nyai, mereka berdua akan menuju Masjid Al Akbar untuk melakukan sujud syukur dan salat sunnah.

"Sujud syukur ini sebagai ungkapan rasa syukur kami, yakni masyarakat Jatim akan hadirnya seorang pemimpin baru yang bisa jadi kebaikan dan kemajuan Jatim," kata KH Asep.

Selain itu, doa tersebut dipanjatkan agar tak ada musibah lagi di wilayah Jawa Timur.

Khofifah dan Dardak meminta doa dan bimbingan dari para kiai dan bu nyai agar kerja keras mereka nantinya diridhoi Allah SWT. 

"Saya dan Mas Emil baru menginjakkan kaki di Jatim setelah dilantik. Kami mohon dibimbing, seluruh kerja keras dan profesionalisme seiring dengan ridho Allah," kata Khofifah dilansir kantor berita Antara.

Senada dengan Khofifah, Dardak turut mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah didukung kiai dan bu nyai. 

"Saya sebagai seorang pemuda mendukung kepemimpinan Ibu Khofiffah di Jatim. Kiai sebagai pengingat supaya saya bisa jadi wakil yang baik. Mohon juga dibimbing," ujar mantan Bupati Trenggalek itu.

Dukungan Pemuda Muhammadiyah

Sementara itu pada hari yang sama, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur menyatakan siap mengawal program pembangunan yang dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.

"Ini sebagai bentuk kritis dalam mengawal pembangunan demi kesejahteraan masyarakat," kata Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur Dikky Syadqomullah kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Sebagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah berlatar belakang generasi milenial, pihaknya juga menegaskan dukungan setiap kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan dan kemajuan bagi masyarakat Jawa Timur.

Kepada Khofifah dan Emil yang baru sehari dilantik, Pemuda Muhammadiyah mengucapkan selamat dan berharap kepemimpinan baru mampu membawa Jatim menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Dikky Syadqomullah yang juga baru beberapa hari terpilih memimpin Pemuda Muhammadiyah Jatim menitipkan sejumlah harapan, salah satunya terkait Program Keluarga Harapan (PKH) yang pernah dijalankan Khofifah sebagai Menteri Sosial sebagai solusi permasalahan sosial masyarakat.

"PKH akan menjadi percuma jika kesadaran dan tanggung jawab untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan secara suprastruktur tidak dibangun oleh Pemprov Jatim," ucapnya.

Selain itu, aktivis sekaligus Kepala SMP Muhammadiyah 6 Surabaya itu menginginkan pemerintah serius menggerakkan potensi anak muda kreatif.

"Kemudian juga menggerakkan `startup` dan industri kreatif yang dilakukan oleh kelompok milenial sehingga meningkatkan kompetitif anak muda Jatim agar siap mengarungi era pasar bebas," kata dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut.

Ia juga berharap Khofifah-Emil harus mampu membangun kultur kolektif dengan semangat Jatim untuk semua.

Menurut dia, jalannnya roda pemerintahan sangat bergantung pada iklim kondusif masyarakat Jatim dengan cara mampu menyisihkan simbol dan ego pendukungnya agar tidak terjadi konflik horizontal yang justru menjadi penghambat jalannya pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.