Khofifah, Mengukir Takdir Perempuan Pertama Gubernur Jawa Timur

Ini yang dilakukan Khofifah Indar Parawansa sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (tengah) dan Gubernur Jambi Fachrori Umar (kanan) bersiap untuk dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2/2019). (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Surabaya, (Tagar 14/2/2019) - Pembacaan doa dari 99 kiai dan nyai dari Pondok Pesantren Ammanatul Ummah Surabaya, Kamis, menyambut kedatangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur setiba dari Jakarta.

Khofifah dan Emil datang ke ponpes tersebut sekitar pukul 12.42 WIB setelah sehari dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019 s.d. 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2).

Setelah disambut doa dari 99 kiai dan nyai, kata Pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim, Khofifah dan Emil selanjutnya menuju Masjid Al Akbar untuk melakukan sujud syukur dan salat sunah.

"Sujud syukur ini sebagai ungkapan rasa syukur kami, yakni masyarakat Jatim akan hadirnya seorang pemimpin baru yang bisa jadi kebaikan dan kemajuan Jatim," kata KH Asep.

Selain itu, doa tersebut dipanjatkan agar tidak ada musibah lagi yang terjadi di Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dirinya bersama Emil Elestianto Dardak meminta doa dan bimbingan dari para kiai dan nyai agar kerja keras mereka nantinya diridhoi Allah Swt.

"Saya dan Mas Emil baru menginjakkan kaki di Jatim setelah dilantik. Kami mohon dibimbing, seluruh kerja keras dan profesionalisme seiring dengan ridho Allah," katanya.

Senada dengan Khofifah, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak turut mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah didukung kiai dan nyai.

"Saya sebagai seorang pemuda mendukung kepemimpinan Ibu Khofifah di Jatim. Kiai sebagai pengingat supaya saya bisa jadi wakil yang baik. Mohon juga dibimbing," katanya.

Acara penyambutan Gubernur dan Wagub Jatim telah disiapkan di kawasan Tugu Pahlawan (depan kantor Gubernur) dan Gedung Negara Grahadi, termasuk juga kegiatan arak-arakan melewati sejumlah jalan protokol di Kota Surabaya.

Mengakomodasi Program Bagus dari Rival

Sementara itu sebelum acara penyambutan usai pelantikan di Masjid Al-Akbar Surabaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan mengakomodasi program desa cemara atau desa cerdas, maju, dan sejahtera yang dulu pernah diusung pesaingnya Cagub-Cawagub Jatim, Gus Ipul-Puti Guntur saat kampanye di Pilkada Jatim.

"Kami sudah komunikasi dengan Gus Ipul dan Mbak Puti meminta izin untuk bsia mengakomodasi program beliau," kata Khofifah dilansir kantor berita Antara.

Untuk itu, lanjut dia, program yang akan diterapkan pada saat memimpin Pemerintahan Provinsi Jawa Timur kali ini mengusung konsep "maju makmur" yang merupakan gabungan dari program Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti.

Salah satu program dari Gus Ipul-Puti tersebut adalah membawa kemakmuran dan kesejahteraan di desa-desa yang ada di Jawa Timur.

"Jadi dulu yang diusung Gus Ipul itu desa cemara. Jadi detail sekali menjadikan destinasi wisata baik di desa, kecamatan, kabupaten. Nanti akan disuport baik infrastrukturnya maupun SDM-nya," katanya.

Salah satu ciri desa cemara yakni tidak semua persoalan administrasi yang berkaitan dengan masyarakat langsung dibawa ke kabupaten/kota bahkan provinsi. Jika persoalan tersebut bisa diselesaikan di desa, maka proses administrasi langsung selesai di desa. Hal ini akan membuat waktu semakin efektif.

Program tersebut, sebenarnya merupakan program yang berangkat dari berbagai persoalan pelayanan publik yang berhubungan dengan urusan administrasi. Selama ini, warga banyak yang mengeluh mengenai pelayanan yang tidak efisien, mahal, terlalu birokratis, dan tidak pasti.

Program ini bertujuan untuk memastikan segenap aspek dan jenis pelayanan yang bisa dilakukan dari tingkat desa. Sasaran program ini menjangkau sebanyak 5.674 desa dan 2.827 kelurahan.

Gus Ipul pada saat itu menargetkan semua desa/kelurahan di Jatim bisa memaksimalkan fungsinya sebagai ujung tombak pelayanan warga. Untuk itu, Gus Ipul menargetkan anggaran program Desa Cerdas sebesar Rp 700 miliar untuk instalasi serentak di tahun pertama dan anggaran pemeliharaan dan operasional untuk tahun-tahun berikutnya.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya sempat melakukan pertemuan dengan Khofifah di kediaman pribadi Khofifah di Surabaya pada Minggu (10/2) malam.

Gus Ipul memberikan sejumlah masukan kepada Khofifah mengenai cara lebih capat dalam pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran dari periode sebelumnya.

Selain itu, mantan ketua umum GP Ansor tersebut berpesan agar Khofifah ketika memimpin bisa menciptakan "legacy" atau warisan sebagai penanda, seperti penanganan masalah banjir tahunan di Sampang Madura dan Kraton Pasuruan yang sampai sekarang tak kunjung bisa diselesaikan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.