Ketua DPRD Kota Cirebon Soal Coret Kata Khilafah

Ketua DPRD Kota Cirebon mengaku bingung saat membacakan urutan ikrar setia terhadap Pancasila dan NKRI
Ketua DPRD Kota Cirebon, Affiati (kanan), saat memberikan keterangan pers kepada wartawan. (Foto: Tagar/Charles).

Kota Cirebon - Ketua DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat, Affiati, memberikan penjelasan terkait pencoretan kata khilafah saat pembacaan ikrar setia terhadap Pancasila dan NKRI yang videonya viral beredar di media sosial Facebook, Instagram dan aplikasi pesan singkat WhatsApp.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 6 Juli 2020, saat pimpinan dan anggota DPRD Kota Cirebon menerima perwakilan massa dari Forum Cirebon Bersatu yang melakukan aksi menolak RUU HIP di depan Kantor DPRD Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Menurut Affiati, sebelum berdialog dengan perwakilan massa, pimpinan DPRD memberikan kesempatan kepada Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitriani Pamungkaswati, yang menawarkan agar semua yang hadir dalam ruangan rapat DPRD itu berikrar dengan naskah yang telah disiapkan.

"Namun audiens meminta agar dibacakan terlebih dahulu sebelum mengambil sikap dan menyetujui ikrar tersebut," kata Affiati kepada wartawan di gedung DPRD Kota Cirebon, Jumat, 12 Juli 2020.

Jadi sebelum akhirnya dibacakan Affiati sebagai Ketua DPRD, ikrar tersebut diminta untuk dibacakan terlebih dahulu oleh Fitria, agar disepakati bersama oleh audiens isi dari ikrar tersebut.

Akan tetapi, lanjut Affiati, pada poin terakhir yakni ketiga yang berbunyi “demi Allah kami bersumpah akan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pengaruh paham komunisme, leberalisme, leninisme, sekularisme dan khilafah,” ada kesalahpahaman karena tak terdengar di kata khilafahnya mengingat tepuk tangan yang riuh. “Saat dibacakan oleh ibu Fitria, pas kata sekularisme massa bertepuk tangan sehingga kata khilafah tidak terdengar,” tuturnya.

Akibatnya, Affiati mencoret kata khilafah karena ketika dia membacakan ikrar di poin ketiga tersebut ada kalimat komunisme dan khilafah tapi dibawah kedua kata itu ada tambahan tulisan tangan, liberalisme dan sekularisme.

Affiati mengaku hall itu yang membuatnya bingung atas susunan bacaannya. Karena menurut dia, ide dan pembuatan ikrar dibuat Fitria secara mendadak lalu diberikan kepada Affiati untuk diikrarkan. "Inilah yang membuat saya bingung dalam menyusun urutan bacaannya, karena jujur bahwa konsep dan ide ikrar bersama ini datangnya mendadak dari Ibu Fitria (Fitria Pamungkaswati)," tutur politisi Partai Gerindra ini.

Atas kejadian ini Affiati pun menyampaikan permohonan maafnya dan menegaskan bahwa DPRD Kota Cirebon tetap setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. "Atas kekhilafan ini saya atas nama pimpinan dan lembaga menyampaikan permohonan maaf dan kami tetap setia pada Pancasila dan UUD 1945," tutur Affiati. []

Berita terkait
Ratusan Santri Unjuk Rasa di DPRD Kabupaten Cirebon
Aksi damai tersebut merupakan bentuk protes dan klarifikasi terhadap ucapan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.