Jakarta - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta agar hambatan yang dihadapi petani dalam produksi komoditas kopi di Pagar Alam, Sumatera Selatan, segera diatasi. Utamanya, mengatasi kerusakan komoditas kopi akibat hujan es.
Sebelumnya, fenomena hujan es menyebabkan produksi tanaman kopi terganggu. Bunga kopi membusuk dan jatuh dari pohon. Hasil panen kopi tahun ini diprediksi menurun. Padahal, harga jual biji kopi saat ini sedang membaik, yaitu di atas Rp 20 ribu per kilogram.
Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.
"Saya mendorong agar segera diambil langkah terpadu untuk mengatasi hambatan produksi yang dialami petani. Negara harus hadir di tengah problematika yang dihadapi masyarakat," tegas LaNyalla yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Selatan, Kamis, 17 Maret 2022.
- Baca Juga: Ketua DPD RI: 22 Maret Pasar Turi Harus Sudah Beroperasi, Tak Boleh Mundur Lagi
- Baca Juga: Tetapkan 1 Maret Hari Kedaulatan, Ketua DPD RI Apresiasi Inisiasi Sri Sultan Hamengkubuwono X
Senator asal Jawa Timur itu mendorong Bea Cukai Kanwil Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) melalui program klinik ekspor agar serius mengasistensi pelaku UMKM di Kota Pagar Alam melalui kerja sama dan sinergi dengan instansi lainnya di Sumatera Selatan.
"Utamanya dalam menghadapi kendala dan hambatan produksi atau hasil produksi suatu komoditas seperti kopi agar nilai ekspor semakin meningkat dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar LaNyalla.
Dengan begitu, bukan hanya kendala-kendala berupa pendistribusian semata, tetapi juga kendala produksi dan strategi penyimpanan atau gudang juga turut dipikirkan.
"Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," katanya.
- Baca Juga: Beri Apresiasi, Ketua DPD RI: Bu Khofifah Memang Gubernur GPL alias Gak Pake Lama
- Baca Juga: Ketua DPD RI Patahkan Klaim Luhut Soal Analisa Big Data Penundaan Pemilu 2024
Saat ini, petani kopi di Pagar Alam mengaku kebingungan. Berkurangnya produksi kopi ini bukan karena karena kurang pupuk atau racun tetapi fenomena alam.
"Harus dicarikan solusi agar produktivitas petani tak menurun. Ini berpengaruh tak hanya kepada tingkat ekspor semata, tetapi yang terpenting adalah kesejahteraan petani itu sendiri," tegas LaNyalla. []