Ketika Prabowo Marah vs Ketika Jokowi Marah

Ketika Prabowo marah vs ketika Jokowi marah, begini gaya mereka.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo akrab disapa Jokowi. (Foto: Tagar/AF)

Jakarta, (Tagar 13/3/2019) - Pada Selasa (12/3) kemarin sebuah video viral mempertontonkan kemarahan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kepada seorang pria tak dikenal yang turut mengiringi mobilnya.

Prabowo seperti memukul, menepis dengan kasar tangan orang tersebut. Sambil menunjuk-nunjuk, mantan Danjen Kopassus itu seolah mengarahkan pria berkemeja batik untuk menjauh dari mobil yang membawanya.

Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menjelaskan duduk perkara kejadian tersebut, bahwa Prabowo marah-marah karena salah satu anggota kepolisian yang bertugas dalam tim pengawalan VVIP Capres-cawapres, dipergoki bersikap kasar kepada masyarakat yang ingin mendekati mantan Danjen Kopassus itu.

Dalam potongan video berikutnya yang kemudian juga menyebar, Prabowo tampak berteriak kepada seluruh petugas yang mengawalnya.

"Jangan dorong rakyat!" katanya dalam video lanjutan tersebut.

Pihak kepolisian yang melakukan pengawalan, merilis video klarifikasi sekaligus permohonan maaf kepada warga Cianjur, Jawa Barat, lokasi di mana kejadian itu terjadi.

Ketika Jokowi Marah

Dalam catatan Tagar News, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah marah. Pada Sabtu (12/1/2019), capres petahana rival Prabowo dalam Pilpres 2019 ini mengungkapkan kemarahannya saat berpidato dalam acara Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di Jakarta.

Waktu itu, amarah Jokowi disebut-sebut sebagai kegeraman menanggapi saingannya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan punah.

"Kita harus optimis, kita harus optimis, kita harus optimis! Jangan sampai ada pesimisme di antara kita. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar! Gak ada! Jangan sampai ada yang bilang Indonesia punah! Tidak ada! Tidak ada! Saya katakan tidak ada. Kita harus optimis." tegas Jokowi dalam orasinya.

"Saya benar-benar jengkel dan marah untuk hal-hal seperti itu. Sesulit apa pun rintangan itu, sesulit apa pun tantangan itu, sesulit apa pun hambatan itu, kita harus bersama-sama membangun negara ini," katanya lagi.

Kita harus optimis, kita harus optimis, kita harus optimis! Jangan sampai ada pesimisme di antara kita. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar! Gak ada! Jangan sampai ada yang bilang Indonesia punah! Tidak ada! Tidak ada! Saya katakan tidak ada. Kita harus optimis!

Sebelumnya, mantan wali kota Solo itu juga marah ketika menanggapi maraknya kabar bohong yang menyerangnya. Terutama hoaks terkait Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam sebuah agenda kunjungan kerja di Lampung, Jokowi bahkan sempat melontarkan kegeramannya secara terang-terangan.

"Ini yang kadang-kadang, aduh, mau saya tabok, orangnya di mana saya cari betul. Saya ini sudah 4 tahun diginiin," katanya saat itu.

Dalam isu lain, Presiden Jokowi juga melontarkan kekesalannya saat namanya dicatut dalam kasus 'Papa Minta Saham'.

Kala itu dengan nada pelan tapi tegas, Jokowi menyampaikan kegeramannya. Pada bagian akhir, dia bahkan sempat meninggikan suara sambil menggerak-gerakkan tangan.

"Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!" katanya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin 7 Desember 2015.

"Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara," pungkasnya sembari bergegas ke dalam ruangan dan tak lagi menghiraukan pertanyaan wartawan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi