Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama. Hal ini diungkapkan Retno Marsudi menghadiri secara virtual Pertemuan Tingkat Tinggi PBB untuk Situasi Kemanusiaan di Afghanistan pada Senin, 13 September 2021.
Dalam pembukaannya, Sekjen PBB sampaikan bahwa kondisi kemanusiaan di Afghanistan telah menjadi salah satu krisis kemanusiaan terparah di dunia dalam sejarah. Situasi kemanusiaan ini makin diperparah dengan adanya kekeringan, kerusakan infrastruktur layanan publik mendasar, serta pandemi Covid-19.
“Keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama”, ujar Menlu Retno Marsudi.
Saat ini diperkirakan lebih dari 11 juta warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat. Untuk itu, dibutuhkan setidaknya pendanaan sebesar USD 606 juta. Sekjen PBB menghimbau dukungan negara-negara, terutama membantu secara finansial untuk memastikan keberlangsungan bantuan bagi masyarakat Afghanistan yang membutuhkan.
Pertemuan yang dilaksanakan secara virtual, bertujuan guna menggalang dukungan negara-negara bagi bantuan kemanusiaan di Afghanistan. Pertemuan Tingkat Tinggi tersebut diselenggarakan oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres dan dihadiri oleh pejabat tinggi setingkat Menteri dari seluruh negara anggota PBB dan organisasi internasional.
Selain Menlu RI, pertemuan tersebut juga hadir oleh para Menlu dari 35 negara lainnya, diantaranya Jerman, Inggris, Turki, Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab, dan Norwegia.
Keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama.
Dalam kesempatan itu, Indonesia terus mengharapkan adanya Pemerintahan yang inklusif, perlindungan HAM, dan upaya mencegah merebaknya terorisme di Afghanistan. Hal tersebut, sebagaimana digarisbawahi oleh Menlu RI, adalah kondisi yang penting untuk tercapainya Afghanistan yang aman serta dapat memulihkan kembali kepercayaan komunitas internasional.
Terkait situasi kemanusiaan terkini, Retno menegaskan bahwa komunitas internasional memegang tanggung jawab untuk memastikan tersampaikannya bantuan secara cepat dan lancar.
“Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar USD 3 juta kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya” ujar Retno sebagai dukungan konkret Indonesia.
Dari total bantuan tersebut, sebesar USD 150.000 diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat. Sementara sebesar USD 2,85 juta ditujukan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama 3 tahun ke depan, khususnya kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pertambangan.
Akhirnya, Menlu RI menyampaikan komitmen berkelanjutan bagi Indonesia untuk terus mendukung perbaikan dan pembangunan kembali Afghanistan. Menurutnya, solidaritas internasional dalam pertemuan tersebut merupakan momentum yang baik untuk mendorong positive leap bagi tercapainya perdamaian berkelanjutan bagi masyarakat Afghanistan.
Terbukti dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Indonesia sudah secara konsisten memberikan bantuan untuk pembangunan di Afghanistan. Total bantuan yang telah disampaikan oleh Indonesia kepada Afghanistan hingga saat ini sudah mencapai USD 10 juta.
Kontribusi tersebut diberikan diantaranya melalui program kerja sama trilateral dan peningkatan kapasitas di bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam di Afghanistan.[]
Baca Juga:
- Menlu Retno Marsudi Ungkap Kemitraan ASEAN - Amerika Serikat
- Menlu Retno Marsudi: Indonesia Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022
- Menlu Retno: Besok, Tambahan 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba
- Menlu Retno Bahas Myanmar Dengan Menlu Singapura