Kesaksian KH Hakam Mubarok tentang Orang yang Menyerangnya

"Langsung dia berdiri, menantang saya, 'Ayo saya berani berkelahi, gak wedi karo awakmu (tidak takut dengan kamu)," Mubarok mengulang ucapan pelaku padanya.
KH Hakam Mubarok saat dimintai keterangan oleh polisi, Minggu 18/2. (lut)

Lamongan, (Tagar 18/2/2018)- KH Hakam Mubarok, Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan yang menjadi korban serangan orang tak dikenal memberikan keterangan perihal kejadian yang menimpanya.

Mubarok menjelaskan bahwa siang saat salat Duhur dia melihat ada orang di pendopo. "Karena ada pemandangan kurang bagus akhirnya saya perintahkan keluar, jangan di sini, saya mau salat, pendopo itu kan tempatnya tamu."

Namun setelah disuruh keluar, pelaku tetap tidak mau, akhirnya Mubarok menyeret sarungnya, namun tetap saja tidak mau. Kemudian Mubarok melihat pelaku membawa makanan, ia mengambil makanan itu lantas membuangnya.

"Langsung dia itu berdiri, menantang saya, 'Ayo saya berani gelut (berkelahi), saya berani kelahi, gak wedi karo awakmu (tidak takut dengan kamu)," Mubarok mengulang ucapan pelaku padanya.

Akhirnya terjadi saling serang, namun tidak ada yang sampai mengenai masing masing. "Saya tidak kena, dia juga tidak kena," cerita Mubarok.

Kemudian Mubarok lari, pelaku mengejarnya. Korban terus berlari sampai sekitar 300 meter hingga kehabisan napas dan terjatuh.

"Setelah saya jatuh ada masyarakat yang tahu kalau saya dikejar orang gila, masyarakat itu menghadang orang gila itu kemudian diamankan dibawa ke pendopo dan ditanya bermacam-macam, di antaranya tanya sopo sing ngongkon kowe iki (siapa yang menyuruh kamu ini), jawabannya orang Papua," kata Mubarok.

Saat ini kasus tersebut masih ditangani polisi, termasuk untuk memastikan apakah pelaku benar-benar mengalami kelainan jiwa atau tidak. (lut)

Berita terkait