Kencan Online Marak di Tengah Wabah Corona

Aplikasi kencan online menjadi pilihan sejoli untuk tetap berkomunikasi di tengah wabah virus corona yang memberlakukan jaga jarak dan lockdown.
Ilustrasi - Aplikasi kencan online. (Foto: Antara/Shutterstock)

Jakarta - Kehidupan percintaan tentu terganggu akibat harus menjaga jarak atau social distancing di tengah wabah virus corona. Apalagi kalau sampai terjadi lockdown di suatu wilayah makin sulit bertemu untuk berkecan.

Dalam menghadapi situasi seperti itu kencan online menjadi pilihan agar komunikasi tetap terjalin di antara keduanya. Seperti halnya pengguna aplikasi kencan online di Amerika Serikat (AS).

Salah seorang pengguna aplikasi kencan oline Tinder di AS bernama Chloe McDonnell menilai topik tentang virus corona bukan pembuka obrolan yang menyenangkan, apalagi jika dijadikan candaan. 

"Kalau saya ingin kenal seseorang, virus corona bukan obrolan yang saya inginkan," kata dia, seperti dilansir laman Cnet, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 19 Maret 2020. 

Sementara seorang pengguna aplikasi kencan yang diidentifikasi bernama Meagan ingin bicara tentang virus corona, terutama tentang tempat-tempat yang dikunjungi dalam waktu dekat. 

"Saya rasa ini adil, jujur, orang-orang tahu kalau saya bepergian. Mereka bisa memutuskan apakah ingin bertemu," kata dia.

Beberapa negara di dunia memberlakukan lockdown, menutup tempat-tempat publik seperti sekolah, restoran sampai tujuan wisata untuk mengurangi penyebaran virus corona. 

Warga diimbau tinggal di rumah dan menjauhi keramaian, bahkan beberapa menyarankan jarak aman jika harus bertemu dengan orang lain dan untuk sementara waktu tidak bersalaman. 

Para pengguna aplikasi kencan ini juga merasa khawatir, apakah mereka bisa bergandengan tangan ketika bertemu teman kencan. Pikiran-pikiran itu membuat mereka ragu untuk bertemu langsung dengan teman kencan. 

Aplikasi OKCupid mengadakan jajak pendapat, apakah para pengguna mau pergi kencan saat wabah seperti ini, 92 persen pengguna di AS mengatakan ya. Di Italia, hanya 45 persen pengguna yang mau pergi kencan, Korea Selatan 71 persen. 

OKCupid mencatat ada kenaikan percakapan baru sebanyak 7 persen selama sepekan terakhir. Pendiri aplikasi kencan Say Allo, Zackary Lewis, menyatakan ada kenaikan 350 persen penggunaan fitur kencan lewat video, terutama di kota-kota yang memiliki kasus COVID-19 seperti Denver, Los Angeles dan New York

Platform kencan online JWed, untuk Yahudi dan ingin menikah, selangkah lebih maju menyikapi wabah corona, mereka mengadakan Virtual Dating Initiative, aksi kencan virtual, bulan ini. 

Mereka menyiapkan pengatur jadwal, mirip 'mak comblang', untuk kencan lewat video. CEO JWed, Ben Rabizadeh mneyatakan mereka ingin meniru kencan di dunia nyata semirip mungkin karena orang-orang ragu untuk bertemu di saat seperti ini. 

Beberapa orang tetap bertemu dengan teman kencan meski pun sedang wabah, seperti Liz, 29 yang tinggal di New York City. Liz mengaku persiapan kencannya termasuk mencuci tangan dan tidak menyentuh wajahnya sendiri. 

Sementara William dari Atlanta bercanda dia mencari perempuan yang bekerja di lembaga kesehatan CDC di Atlanta, supaya mendapatkan pertolongan jika sakit.[]

Berita terkait
Ningsih Tinampi: Rasa Virus Corona Apek-apek Sesek
Ningsih Tinampi mengaku telah mencoba memasukan virus corona (COVID-19) ke dalam tubuhnya. Rasanya apek-apek sesek, dan tenggorokan terasa kering.
Pabrik Yamaha di Italia dan Prancis Tutup Sementara
Yamaha mengumumkan telah menutup dan menghentikan operasi sementara di pabrik Italia dan Prancis, menyusul maraknya wabah virus corona (COVID-19).
Game Fortnite Ramai Dimainkan Saat Italia Lockdown
Game Fortnite mendadak laris dimainkan di Italia pasca ditetapkannya status lockdown untuk seluruh wilayah negara spaghetti tersebut.