Kenapa Cegukan Tidak Berhenti-berhenti?

Cegukan lumrah dialami setiap orang. Namun yang menjadi perhatian adalah ketika cegukan terjadi secara terus menerus berhari-hari.
Ilustrasi cegukan. (Foto: Ist)

Jakarta - Cegukan merupakan hal yang lumrah dialami oleh setiap orang. Namun yang menjadi perhatian adalah ketika cegukan terjadi secara terus menerus dalam waktu yang lama. Artinya, ada yang salah dengan tubuh.

Cegukan adalah suara yang disebabkan oleh kontradiksi diafragma  dapat mengisap udara ke paru-paru dan masuknya udara dengan cepat membuat flag jaringan pada tenggorokan yang menutup saat kita menelan untuk mencegah makanan, minuman, atau air liur terisap ke paru-paru.

Menurut sebuah jurnal dalam US National Institutes of Health’s National Library of Medicine, cegukan berkepanjangan dapat terjadi akibat,

1. Kerusakan pembuluh darah otak

Hal tersebut terjadi akibat pasokan darah pada arteri otak terhambat sehingga otak mengalami kekurangan oksigen yang dinamakan iskemia otak. Kondisi itu tidak jarang ditemukan di antara individu yang mengalami cegukan berkepanjangan.

Selain itu, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi pada pasien dengan lupus eritematosus sistemik (SLE).

2. Radang, cedera, dan tumor sistem saraf pusat

Tumor otak dilaporkan dapat memicu cegukan berkelanjutan, termasuk astrositoma (kanker otak), cavernoma (kelainan sistem saraf pusat), tumor batang otak, dan sebagainya. Oleh karena itu, cegukan ini biasanya menghilang setelah operasi lesi batang otak. Pembengkakan pembuluh arteri cerebellar (yang terdapat pada otak kecil) dan cedera otak juga dapat menyebabkan cegukan.

Terlepas dari gejala batang otak lain seperti mual dan muntah, neuromyelitis optica juga dapat menyebabkan cegukan berkepanjangan, karena penyakit ini merupakan penyakit peradangan yang melibatkan saraf optik dan sumsum tulang belakang.

3. Lesi (gangguan jaringan) saraf perifer

Seorang pasien pengidap kelenjar getah bening mediastinum, biasanya memiliki cegukan berkelanjutan. Infiltrasi tumor pada diafragma dianggap sebagai penyebab dari cegukan keras. Cegukan telah menjadi gejala yang tidak diketahui dari kanker tenggorokan.

Namun sebanyak 27 persen pasien dengan kanker tenggorokan memiliki cegukan berkepanjangan lebih dari 48 jam. Cegukan juga dapat menjadi tanda gastric volvulus yang mungkin disebabkan oleh iritasi diafragma dari perut buncit.

4. Gangguan saluran pencernaan dan perut

Penyakit asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) umumnya terkait dengan bersendawa. Terlepas dari gejala refluks utama yaitu regurgitasi asam, nyeri ulu ati, globus, disfagia (kesulitan menelan), suara serak, dan sebagainya, cegukan juga tidak jarang ditemui pada penderita asam lambung. Beberapa kasus menunjukkan bahwa 7,9 persen pria dan 10 persen wanita pasien GERD mengalami cegukan berkepanjangan.

5. Anestesi dan pasca operasi

Cegukan pasca operasi dilaporkan terjadi pada individu yang menerima operasi Whipple dan kolektomi. Di sisi lain, menggunakan obat anestesi pada operasi juga dapat menyebabkan cegukan pada pasien. Bahkan anestesi epidural akan menyebabkan cegukan berkepanjangan.

6. Kanker

Cegukan serius tidak jarang terjadi pada pasien kanker. Di Italia, laporan menunjukkan bahwa 3,9 persen pasien rawat inap dan 4,5 persen pasien lawat jalan memiliki cegukan kronis yang parah.

Di antara beberapa pasien kanker, cegukan juga disebabkan oleh kemoterapi. Analisis retrospektif menunjukkan bahwa cegukan terjadi pada 0,39 persen pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Cisplatin (obat anti-kanker pada kemoterapi) sering menjadi agen penyebab cegukan.

Secara klinis, cegukan yang terjadi pada pasien yang menerima berbagai dosis cisplatin di Jepang berkisar antara 6,1 persen-10 persen. Selain itu, uji coba prospektif yang dilakukan di Taiwan menunjukkan bahwa cegukan berkepanjangan pada pasien yang menggunakan kombinasi cisplatin dan deksametason ada sebanyak 41,2 persen dan 97,4 persen, di antaranya adalah laki-laki.

Meski begitu, tidak perlu terlalu khawatir karena pada umumnya cegukan dapat diatasi di rumah dengan cara sederhana seperti menahan napas beberapa saat, meminum air dengan cepat, berkumur, atau mengisap lemon.

Tidak hanya itu, dapat juga dilakukan dengan cara bernapas dalam kantung kertas, menyicipi cuka, hingga menarik lutut ke arah dada dan menunduk hingga dada terasa tertekan.

Jika cegukan masih berlangsung hingga berhari-hari, segera konsultasi dengan dokter yang ahli. Karena ada beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan, misalnya untuk penderita penyakit asam lambung yang mengalami cegukan terus-menerus, dokter dapat memberikan obat untuk mengurangi produksi asam lambung.

Sedangkan bagi penderita cegukan yang cukup parah dan bersifat kronis, dokter akan memberikan obat seperti chlorpromazine, haloperidol, obat anti kejang asam valproat, fenitoin, dan carbamazepine, atau obat anti muntah metoclopramide.

Jika pengobatan tersebut tidak berhasil, maka dokter akan merekomendasikan suntikan obat bius lokal pada saraf yang ada di antara leher dan dada. Pilihan pengobatan selanjutnya adalah penempatan alat implan untuk memberikan stimulasi elektrik ringan pada saraf agar dapat menghentikan cegukan terus-menerus.

Baca juga:

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.