Kenali Ajang Balap Formula E di Jakarta

Formula E adalah kependekan dari Formula Electric. Artinya, balapan ini akan menggunakan mobil berteknologi listrik.
Dokumentasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)

Jakarta - Rencana Ibu Kota Jakarta menjadi tuan rumah ajang balap mobil Formula E tahun 2020 kabarnya kian berembus kencang. 

Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung penyelenggaraan balap mobil tersebut.

"Tadi saya bertemu Pak Presiden, melaporkan tentang rencana penyelenggaraan Formula E, dan beliau memberikan dukungan karena penting sekali buat Indonesia," ujar Anies Baswedan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Selasa, 13 Agustus 2019.

Namun, apakah Formula E itu dan bagaimana regulasinya? Berikut Tagar sajikan informasi terkait ajang balap Formula E.

Balapan Formula E

Formula E adalah kependekan dari Formula Electric. Artinya, balapan ini akan menggunakan mobil berteknologi listrik. Formula E ini bernaung di bawah Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Pertama kali, balap Formula E diadakan di Beijing, China pada September 2014. Tahun ini menjadi musim kelima balapan mobil listrik tersebut. CEO Formula E saat ini dijabat oleh Alejandro Tarik Agag Longo asal Spanyol yang telah dikenal dalam ajang balap Formula.

Formula EAjang balap mobil listrik Formula E (Foto: The Week UK)

Spesifikasi Mobil

Meskipun bertenaga listrik, mobil Formula E tetap menjadi salah satu kendaraan terkencang di dunia. Pada musim pertamanya, setiap tim Formula E menggunakan baterai elektrik Spark Renault SRT 01E.

Saat itu, tenaga listrik yang dihasilkan Spark Renault SRT 01E sebesar 200 kw dalam mode Max Power. Akan tetapi, mode ini hanya boleh dipakai saat latihan bebas atau kualifikasi. Ketika balapan, pebalap hanya diizinkan memakai mode Race Power yang menghasilkan tenaga 150 kw.

Dengan sumber tenaga listrik tersebut, Formula E mampu melesat dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 3 detik. Kecepatan maksimalnya bisa mencapai 280 km/jam.

Memasuki musim 2018/2019, mobil balap Formula E mandapatkan tambahan fitur Attack Mode. Fitur ini memungkinkan pebalap mendapat tambahan daya sebesar 25kw di area tertentu. Di musim yang sama, Formula E juga mengenalkan mobil Gen2 yang memiliki tenaga lebih besar, yakni 250 kw.

Tak seperti Formula 1 yang menghasilkan suara bising hingga 100 desibel, Formula E hanya menghasilkan tingkat kebisingan sebesar 80 desibel.

Dalam segi kaki-kaki, mobil balap Formula E menggunakan pelek berukuran 18 inci dengan dibalut ban beralur yang cocok untuk kondisi lintasan basah atau kering. Berbeda dengan Formula 1 yang menggunakan pelek ukuran 13 inci dan seringkali dibalut ban slick.

Regulasi Balap

FIA menerapkan Formula E diselenggarakan sebanyak 10 hingga 12 balapan per musim. Berbeda dengan Formula 1 yang mengadakan hingga 19 seri. 

Tak hanya itu, Formula E melakukan balap mulai dari sesi latihan, kualifikasi, dan balapan pada hari yang sama selama seharian penuh.

Aturan terkait kecepatan kendaraan juga diatur ketat. Saat sesi pengenalan trek, tenaga mobil hanya boleh sebesar 110 kw. Tenaga sebesar 250 kw baru boleh digunakan saat sesi latihan dan kualifikasi. Ketika balapan berlangsung, tenaga yang boleh digunakan hanya sebesar 200 kw.

Regulasi terkait penggunaan pit stop di Formula E juga jauh berbeda dengan Formula 1. Pebalap Formula E hanya boleh memasuki area pit stop satu kali untuk mengganti mobil ketika baterai habis. 

Mekanik juga dilarang untuk mengisi ulang baterai atau mengganti ban. Dengan dikenalkan mobil Gen2, pada musim balap kelima, pebalap tak lagi diperbolehkan masuk pit stop.

Penentuan Grid

Pebalap akan melakukan dua sesi latihan bebas dengan waktu 45 menit dan 30 menit. Sesi kualifikasi diberikan waktu selama 60 menit. Waktu 45 menit ditambah satu putaran tambahan diberikan saat sesi balap dimulai.

Pebalap tercepat akan memimpin balap serta mendapatkan tambahan tiga poin serta tambahan satu poin untuk pebalap yang mencatat waktu putaran tercepat.

Pemberian poin tetap menggunakan sistem standar FIA, yaitu pebalap yang finish pertama akan mendapat poin 25. Poin 18, 15, 12, 10, 8, 6, 4, 2, 1 masing-masing diberikan berurutan untuk pebalap yang finish kedua dan selanjutnya.

Balapan di Jalan Raya

Tak seperti Formula 1 yang menggunakan sirkuit permanen, Formula E digelar di jalan raya dan umumnya berada di pusat kota.

Beberapa negara pernah menjadi tuan rumah ajang balap ini, seperti di Hongkong dengan Hong Kong Central Habourfront Circuit, di Prancis dengan Sirkuit Jalan Raya Paris, Sirkuit Jalan Raya Berlin di Jerman, Amerika Serikat menggunakan Sirkuit Jalan Raya Brooklyn, Sirkuit Jalan Raya Montreal di Kanada, dan Sirkuit jalanan Putrajaya di Malaysia. []

Berita terkait
Jakarta Tuan Rumah Balap Mobil Formula E
Kalangan DPRD DKI Jakarta menyambut baik apabila perhelatan Formula E terselenggara di Indonesia.
Melongok Formula 1 Toro Rosso Honda STR14
Mobil balap Formula 1 ini melakukan tes pra musimnya di Barcelona, Spanyol pada 18 Februari 2019.
Mahasiswa UNS Ciptakan Mobil Formula Untuk Kompetisi di Jepang
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ciptakan mobil Formula untuk ikuti ajang kompetisi Student Formula Jepan 2019 di Jepang
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.