Kementan Pastikan Stabilitas Pangan Aman Hingga Akhir 2021

kementan memastikan stabilitas pangan nasional aman dan terkendali hingga Desember 2021, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang belum usai.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi. (Foto: Tagar/Dok Kementan)

Jakarta - Kementerian Pertanian memastikan stabilitas pangan nasional aman dan terkendali hingga Desember 2021, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai dan adanya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.

“Situasi pangan di tengah pandemi saat ini harus kita pantau betul, kita pastikan masyarakat terjaga pangannya, aksesibilitas pangan bisa terjamin,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 31 Juli 2021. 

Berdasarkan prognosa pangan, secara nasional dari 12 komoditas pangan pokok yang dipantau pemerintah, tujuh komoditas dalam kondisi yang cukup dan aman hingga Desember 2021. 


Kita membantu biaya distribusi telur ayam dan cabai rawit dari Sulawesi Selatan ke Kalimantan Timur sedangkan untuk daging ayam dari Jawa Timur ke Kalimantan Timur dan bawang merah dari wilayah Jawa Timur ke Maluku.


Komoditas pangan tersebut antara lain beras surplus 8 juta ton, jagung 2 juta ton, bawang merah 73 ribu ton, daging ayam 425 ribu ton, cabai besar 217 ribu ton, gula pasir 989 ribu ton, dan minyak goreng 618 ribu ton.

Kondisi stok pangan di setiap provinsi juga terus dilakukan pemantauan melalui aplikasi Sistem Monitoring Stok (Simonstok). Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Badan Ketahanan Pangan Risfaheri mengatakan Simonstok ini memetakan kondisi stok pangan dan kebutuhan bahan pangan pokok di daerah.

Dalam laporan langsung Dinas Pangan provinsi seluruh Indonesia, neraca pangan terpantau stabil dan aman. Namun demikian terdapat beberapa daerah yang mengalami kekurangan untuk komoditas tertentu.

Risfaheri juga meminta Dinas Pangan provinsi terus berkoodinasi dengan berbagai pihak terkait di wilayah masing-masing stabilitas pangan terjaga.

“Antar Provinsi agar berkoordinasi dan bersinergi mengingat kondisi ketersediaan pangan di masing-masing daerah berbeda,” katanya.

Berdasarkan pemetaan melalui Simonstok, dilakukan intervensi dari daerah surplus ke daerah defisit guna menjamin pasokan dan distribusi pangan yang merata dan terjangkau di seluruh daerah.

Dalam beberapa bulan terakhir, BKP melakukan intervensi distribusi beberapa komoditas antara lain bawang merah, telur ayam, daging ayam, dan cabai rawit.

"Kita membantu biaya distribusi telur ayam dan cabai rawit dari Sulawesi Selatan ke Kalimantan Timur. Sedangkan untuk daging ayam dari Jawa Timur ke Kalimantan Timur, dan bawang merah dari wilayah Jawa Timur ke Maluku," kata Risfaheri. []

Berita terkait
Penyaluran KUR Berbasis Kelompok dan Klaster di Sektor Pertanian
Pemerintah terus mendorong peningkatan penyaluran KUR berbasis kelompok atau klaster di sektor pertanian
Penyaluran KUR Sektor Pertanian Rp 42,7 Triliun di Tahun 2021
Penyaluran KUR pada tahun 2021 telah mendekati pola normal sebelum pandemi Covid-19 dengan rata-rata penyaluran Rp 21,84 triliun per bulan
Wamentan Dorong Milenial Berkarya di Sektor Pertanian
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mendorong generasi milenial berkarya di sektor pertanian karena pertanian adalah tulang pungung perekonomian.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.