Kemenko Marves Dukung Desa Wujudkan Transformasi Digital Melalui Kolaborasi dan Inovasi

Kemenko Marves bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat gelar bimbingan teknis.
Kemenko Marves Dukung Desa Wujudkan Transformasi Digital Melalui Kolaborasi dan Inovasi. (Foto: Tagar/Kemenko Marves)

TAGAR.id, Jakarta - Dalam rangka menindaklanjuti rencana aksi pelaksanaan Program/Proyek Prioritas 1 (P1) dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan acara bimbingan teknis.

Untuk peningkatan kapasitas bagi para pelaku UMKM dan operator desa. Kegiatan yang mengusung tema "Desa Digital Kolaboratif dan Inovatif," tersebut diadakan secara hybrid sejak Selasa, 19 Juli 2022 hingga Jumat, 22 Juli 2022.

Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kemenko Marves Djoko Hartoyo memaparkan desa digital merupakan salah satu program transformasi digital yang diinisiasi oleh pemerintah sejak diterbitkannya Perpres 87 di awal tahun 2021. 

Program ini diimplementasikan untuk mengurangi kesenjangan arus informasi yang terjadi di unit terkecil pemerintahan. Berdasarkan data International Business Machines (IBM) tahun 2021, dari total 5.312 desa di Jawa Barat, masih ada 624 desa tidak ada internet, dan 470 desa blank spot.

"Mengacu pada data tahun 2021, sejumlah 49 kawasan desa digital yang telah tersedia infrastruktur internet belum memperoleh literasi digital. Acara ini pun bertujuan untuk menjembatani hal tersebut dan mendorong kolaborasi serta inovasi," jelas Asdep Djoko pada Rabu, 20 Juli 20222.

Sesuai namanya, desa digital diterapkan dengan memanfaatkan jaringan internet serta teknologi informasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian. 

Teknologi internet of things (IoT) pun menjadi potensi solusi untuk peningkatan produktivitas, pendapatan ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat pedesaan yang belum mengenal pentingnya manfaat inovasi digital secata optimal.

Dengan akses internet yang merata, pemerintah berambisi menjadikan Indonesia sebagai negara digital. Untuk mewujudkannya, diperlukan kolaborasi nasional antara pemerintah, swasta, dan stakeholders terkait untuk menghubungkan yang tidak terhubung. 

Dari sisi pemerintah, Kemenko Marves berkolaborasi dengan Kemenkominfo; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan Pemerintah Daerah Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk menjalankan program tersebut.

Sebagai salah satu pihak yang mengoordinasikan implementasi Perpres 87/2021, Asdep Djoko tentunya mendukung peningkatan perekonomian desa digital. 

Mengutip Perpres 87/2022, Asdep Djoko menyatakan pengembangan desa digital dilakukan di kawasan Rebana (Kabupaten Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon, serta Kota Cirebon) ditambah pembangunan desa digital di 120 desa di Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Pangandaran.

Dalam acara yang sama, Kepala Biro Perencanaan Kemenkominfo Arifin S. Lubis menegaskan tentang pentingnya pemanfaatan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) secara maksimal. 


Kami berupaya agar terlaksana pembangunan inklusif dan tidak ada yang tertinggal, sebagaimana komitmen Sustainable Development Goals di tahun 2030.


"Semua harus diterapkan sesuai kebutuhan dan semua harus memegang visi membangun bersama. Dengan memiliki konsep dan tekad yang kuat, maka proyek akan berkelanjutan dan terarah," ucapnya.

Desa digital berperan dalam meningkatkan akses informasi dan pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di desa, menarik investasi ke desa, meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa, serta mengatasi kesenjangan pusat dan daerah. 

Sejauh ini, terdapat 4.223 BUMDes di Jawa Barat yang sudah tergabung dan memperoleh pendampingan dari e-commerce.

"Saya yakin jumlah tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang melalui penyelenggaraan bimbingan teknis. Kami berupaya agar terlaksana pembangunan inklusif dan tidak ada yang tertinggal, sebagaimana komitmen Sustainable Development Goals di tahun 2030," pungkas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja.

Pada kesempatan yang sama, Asdep Djoko menuturkan saat ini sudah ada kisah desa digital yang sukses di Desa Puntang, Kabupaten Indramayu. 

“Di sana, ikan-ikan diberi makan dengan memanfaatkan pengaturan waktu melalui teknologi digital,” tuturnya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar, Dewi Sartika. 

"Akang, teteh, semua masih muda, semoga semangatnya juga menggelora untuk menghasilkan inovasi," sebutnya. 

Ia berharap dari kemampuan dan kapasitas para peserta dalam mengolah data dapat mengembangkan kota, mengingat digitalisasi menjadi tulang punggung peningkatan ekonomi.

"Oleh sebab itu, dari acara hari ini kami berharap para peserta dapat membuat komunitas supaya ada sharing knowledge," ujar Asdep Djoko. 

Komunitas dinilai penting agar dapat menghasilkan inovasi, juga mencapai output dan outcome yang diinginkan.

Setelah kegiatan dibuka, acara dilanjutkan dengan diskusi literasi digital bersama Khemal Andrias selaku Tim Penyusun Kurikulum Literasi Digital 2022. 

Ia pun memaparkan tentang pentingnya literasi digital di tengah era modern ini. Akibat jumlah pengguna dan durasi penggunaan internet yang meningkat, hoaks semakin banyak. 

"Dalam bermedia digital, kita harus mampu terapkan konsep cakap, aman, dan etis," ungkapnya.

Kemudian, setelah sesi tersebut berakhir, sekitar 90 orang champion desa (pelaku UMKM) dan operator desa mengikuti bimbingan teknis bersama para ahli di bidangnya. Champion dilibatkan dalam pelatihan peningkatan ekonomi digital, sedangkan operator ikut serta dalam seminar pengembangan desa digital melalui aplikasi layanan desa bernama Sistem Informasi Desa dan Kawasan New Generation (Sideka-NG). 

Selain itu, di ruangan yang berbeda juga diadakan konsolidasi dan penyiapan kegiatan yang tercantum dalam rencana induk Perpres 87/2021 yang membahas tentang update capaian dan evaluasi program percepatan pengembangan wilayah yang ditetapkan dalam kebijakan tersebut.

"Selain mengadakan bimtek desa digital, kami juga menyempatkan untuk menjalin kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dengan daerah," tutur Asdep Djoko.

Rapat tersebut dilakukan dengan para perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah agar Kemenko Marves dapat mengetahui secara langsung tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pelaksana di daerah.

Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Biro Hukum Kemenko Marves, Kepala Biro Perencanaan Kemenko Marves, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo, perwakilan Kementerian/Lembaga, serta narasumber dan peserta bimbingan teknis. []

Berita terkait
Kemenko Marves Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Konservasi Indonesia dan Komunike Bersama
Kemenko Marves bersama mitra non-governmental organization (NGO) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dengan Konservasi Indonesia.
Cegah Pencemaran Sungai Musi, Kemenko Marves Perkuat peran Pokmaswas
Kemenko Marves mengajak elemen masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan untuk terus mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Kemenko Marves Lakukan Tinjauan dan Inventarisasi Insiden Kebakaran Kapal di Tegal
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka pengumpulan data dan informasi soal kapal.
0
Kemenko Marves Dukung Desa Wujudkan Transformasi Digital Melalui Kolaborasi dan Inovasi
Kemenko Marves bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat gelar bimbingan teknis.