Jakarta - Staf Khusus Menteri Agama Nuruzzaman mengatakan pihaknya sedang dalam proses penggodokan rencana pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag).
Pembentukan unit eselon I di Kemenag bertujuan untuk mengurus kebijakan dan layanan Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Dalam waktu dekat pesantren tidak lagi diurus oleh direktorat saja, namun Kemenag telah berupaya untuk membentuk satu Direktorat Jenderal tersendiri, sehingga posisi pesantren akan menjadi jauh lebih strategis," kata Nuruzzaman dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis, 10 Juni 2021.
Ini menjadi alasan utama mengapa Menteri Agama berkepentingan meluaskan jangkauan serta menjadikan pesantren menjadi satu dari tujuh program prioritasnya saat ini.
Nuruzzaman mengatakan usulan tersebut kini telah diajukan dan sedang berproses di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Ia menargetkan tahun ini dapat direalisasikan.
Pembentukan Ditjen Pesantren, kata Nuruzzaman, tidak lepas dari upaya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menetapkan Kemandirian Pesantren sebagai salah satu program prioritas Kemenag. Program tersebut menjadi wujud implementasi UU Nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren.
"Ini menjadi alasan utama mengapa Menteri Agama berkepentingan meluaskan jangkauan, serta menjadikan pesantren menjadi satu dari tujuh program prioritasnya saat ini," kata Nuruzzaman.
Selain menyiapkan Ditjen Pesantren, Kemenag juga terus mengupayakan pengakuan terhadap pesantren-pesantren salaf yang ada di Tanah Air.
Ia juga mengatakan selama ini muncul stigma bahwa pesantren salaf tidak diakui secara resmi oleh negara. Bahkan, lulusannya, termasuk kiainya yang tidak mempunyai gelar pendidikan formal.
"Peta jalan telah Kemenag rumuskan dan menjadi tuntutan kita bagaimana kiai-kiai salaf mendapat rekognisi dapat dipersamakan statusnya dengan mereka yang memiliki gelar pendidikan formal," ucapnya.
Selama ini direktorat yang menangani pesantren di Kementerian Agama ada di bawah naungan Ditjen Pendidikan Islam. Direktorat Pesantren tersebut dipimpin seorang direktur.
- Baca Juga: Pondok Pesantren di Jawa Timur Terima Vaksinasi AstraZeneca
- Baca Juga: Kemenag Terbitkan 3 PMA Baru Mengenai Pesantren
Pembentukan Ditjen khusus yang menangani Pesantren sudah muncul sejak Pilpres 2019. Ma'ruf Amin yang berstatus sebagai calon wakil presiden sempat menginginkan pembentukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama.
Ia yang juga menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut menilai pesantren sangat penting bagi pendidikan di Indonesia. Terlebih, data Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama pada 2016 menunjukkan ada 28,194 pesantren tersebar di wilayah kota maupun pedesaan. []