Pemalang - Krisis air bersih akibat musim kemarau turut dirasakan warga Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Mereka harus membeli air dan mengantre seharian di tempat penampungan air yang debitnya menyusut.
Desa Siremeng berlokasi di lereng Gunung Slamet. Selama ini warga di sana mengandalkan air bersih dari sumber mata air Pesamoan untuk keperluan sehari-hari. Sejak memasuki musim kemarau, sumber air tersebut debitnya semakin mengecil sehingga warga kesulitan memperoleh air bersih.
Salah satu warga Dukuh Siremeng Kidul, Desa Siremeng Murtini menuturkan, kesulitan mendapatkan air bersih sudah dirasakan sejak satu bulan terakhir.
Agar mendapatkan air bersih untuk mandi, mencuci, memasak dan minum, dia harus antre seharian di tempat penampungan air dari sumber air Pesamoan.
"Saya ambil dari sumber mata air Pesamoan. Tapi air dari situ keluarnya sudah sedikit jadi harus antre selama sehari untuk dapatkan dua pikul air (empat jeriken)," katanya, Kamis 27 Juni 2019.
Warga lainnya, Sodiah mengaku terpaksa harus membeli air bersih dari pedagang air keliling selain harus mengantre sesuai urutan di tempat penampungan air.
"Kalau pas antrean banyak sedangkan persedian air di rumah habis ya harus beli. Harga satu pikul air Rp 4.000. Dalam sehari membutuhkan lima pikul," ungkapnya.
Sodiah berharap ada bantuan air bersih yang rutin didistribusikan ke desanya sehingga dia tidak perlu membeli air selama musim kemarau.
"Butuh sekali bantuan air bersih karena sumber air yang ada sudah berkurang airnya, bahkan mengering," ungkapnya. []
Berita lainnya:
- Peternak Ayam di Pemalang Terancam Gulung Tikar
- Video: Polsek Pemalang Tangkap Pocong 'Jadi-jadian'
- Foto: Tol Pejagan-Pemalang Diresmikan, Distribusi Barang dan Jasa Semakin Lancar