Kejar Zero PMK di Banten, Irjen Kementan Awasi Vaksinasi Ternak

Sejak terjadinya wabah PMK, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terus mendorong pelaksanaan vaksinasi pada ternak.
Kejar Zero PMK di Banten, Irjen Kementan Awasi Vaksinasi Ternak. (Foto: Tagar/Kementan)

TAGAR.id, Jakarta - Sejak terjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa daerah, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terus mendorong pelaksanaan vaksinasi pada ternak. 

Untuk mencapai zero kejadian PMK dan proses vaksinasi berjalan sesuai harapan, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) meningkatkan pengawasan vaksinasi.

Seperti saat Irjen Kementerian Pertanian, Jan Samuel Maringka melakukan pengawasan vaksinasi PMK terhadap hewan ternak di Kota Serang, Banten. Dengan vaksinasi PMK tersebut diharapkan mampu memberikan proteksi kekebalan mencapai 80 persen.


Kami berterimakasih atas bantuan vaksin yang diberikan oleh Kementan dan akan kami upayakan pelaksanaan vaksinasi semaksimal mungkin.


"Vaksinasi sangat penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan melindungi hewan ternak yang masih sehat agar tidak mudah terpapar," kata Jan S Maringka saat memantau langsung kegiatan vaksinasi pada Selasa, 9 Agustus 2022.

Jan mengatakan, berdasarkan laporan sementara wilayah Kota Cilegon tidak pernah memiliki kasus PMK. Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi dan kerjasama semua pihak dalam melakukan pengawasan hewan ternak.

Dalam kesempatan ini, Jan juga memberikan bantuan vaksin sebanyak 4.400 dosis yang diterima langsung jajaran Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten dan disuntikan pada 20 hewan yang ada. 

Selanjutnya hewan ternak yang telah divaksin ditandai eartag yang memuat QR Code sehingga dapat dilakukan penelusuran

Ia berharap, semua upaya dan bantuan ini mampu memberi dampak baik terhadap kesehatan hewan agar tidak mudah terpapar PMK. "Kegiatan ini untuk menjamin kebutuhan daging masyarakat dalam kondisi aman dan sehat," ujarnya.

Jan memastikan, pembagian tugas dalam pengendalian PMK selama ini dilakukan secara baik. Kementan secara bertahap akan terus menyediakan vaksin dan dinas secara konsisten terus melaksanakan vaksinasi di lapangan. 

"Semoga bantuan vaksin ini dapat mempercepat pengendalian PMK di Banten," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauhid menyampaikan terimakasih atas perhatian jajaran Kementan dalam pengendalian PMK di Banten. 

Pelaksanaan vaksin di provinsi paling barat Pulau Jawa ini ditargetkan mencapai 100.000 ekor dengan masing-masing dua kali vaksin.

Adapun dari 8 Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten, 5 daerah di lantaranya telah berstatus zero case dan 3 lainya terdapat sisa kasus sebanyak 225 ekor. Dari jumlah 225 kasus tersebar di kota Tangerang 9 ekor, Kab. Serang 16 ekor dan Kabupaten Lebak 200 ekor.

"Kami berterimakasih atas bantuan vaksin yang diberikan oleh Kementan dan akan kami upayakan pelaksanaan vaksinasi semaksimal mungkin," katanya.

Untuk mewujudkan wilayah Banten zero kejadian PMK, pemerintah melalui Kementan tengah mengupayakan gertak vaksin kedua untuk ternak sakit 2000 dengan dosis vaksin sebanyak 4000 dan rencana potong paksa 250.

"Target Agustus ini wilayah Banten bebas PMK sebagai kado kemerdekaan dari Banten yang selama ini menjadi penyangga DKI Jakarta," jelasnya. []

Berita terkait
Itjen Kementan Awasi Program Pertanian dan Peternakan di Kabupaten Buton
Kementerian Pertanian melalui Inspektorat Jenderal (Itjen Kementan) melakukan pengawasan pangan komoditas buah di Kabupaten Buton.
Terima Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, Kementan Raih Opini WTP 6 Tahun Berturut-Turut
Kementerian Pertanian (Kementan) kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Jokowi Apresiasi Lompatan Kerja Kementan Dalam Produksi Benih Unggul Padi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pengembangan benih unggul yang dihasilkan jajaran Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementan.
0
Kejar Zero PMK di Banten, Irjen Kementan Awasi Vaksinasi Ternak
Sejak terjadinya wabah PMK, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terus mendorong pelaksanaan vaksinasi pada ternak.