Kebutuhan Uang Tunai untuk Lebaran di Bali Turun 40%

Jika dibandingkan degnan tahun lalu realisasi kebutuhan uang tunai di periode lebaran tahun ini diprediksi turun 40%
Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali dan BI Bali menyalurkan bantuan kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Dok BI Bali).

Denpasar - Realisasi kebutuhan uang tunai di periode lebaran tahun ini diprediksi turun 40% dibandingkan periode lebaran tahun lalu. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho. kebutuhan uang tunai di periode lebaran tahun lalu tercatat sebesar Rp 5.727 miliar. Dan BI memproyeksikan kebutuhan uang tunai di wilayah Bali jelang lebaran adalah sebesar Rp 3.441 miliar.

"Bila dibandingkan dengan realisasi kebutuhan uang tunai di periode lebaran tahun lalu tercatat sebesar Rp 5.727 miliar. Dengan demikian tercatat penurunan sebesar Rp. 2.296M atau turun sebesar 40%,” ujar Trisno Nugroho, saat dikonfirmasi Tagar. Sabtu. 9 Mei 2020.

Trisno Nugroho juga menyampaikan bahwa BI juga telah memperiapkan langkah guna memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Hari Raya Idul Fitri 2020. Melalui Koordinasi dengan Perbankan, BI memproyeksikan kebutuhan uang tunai di wilayah Bali adalah sebesar Rp 3.441 miliar.

"KPwBI Provinsi Bali telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 7.882 miliar untuk periode Lebaran 2020. Sebanyak Rp 1.600 miliar kami siapkan untuk kebutuhan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan sebanyak Rp 6.282 miliar untuk kebutuhan di Provinsi Bali," imbuhnya.

Dijelaskannya juga selama pandemi Covid-19 BI mencatat adanya penurunan jumlah penarikan perbankan. Pada bulan Januari sampai April 2020 jumlah penarikan perbankan tercatat sebesar Rp 4.796 miliar atau 88% dari yang telah diproyeksikan, bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sama di tahun 2019 penarikan perbankan mencapai Rp 5.277 miliar atau turun 9%.

bali2Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali dan BI Bali menyalurkan bantuan kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Dok BI Bali).

“Selama masa pandemi Covid-19, permintaan kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai memperlihatkan kecenderungan yang semakin menurun, yaitu pada bulan Maret tercatat sebesar Rp 1.466 miliar dan pada bulan April 2020 tercatat turun menjadi sebesar Rp 771,8 miliar atau turun sebesar 47,4%,” ungkapnya.

Sementara itu, jumlah uang yang disetorkan Bank ke Bank Indonesia pada Januari sampai dengan April 2020 tercatat sebanyak Rp 7.236 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, tercatat penyetoran perbankan mencapai Rp 8.249 miliar atau turun sebesar sebesar 12%.

“Selama masa pandemi Covid-19, jumlah uang yang disetorkan masyarakat Bali menunjukkan kecenderungan yang meningkat, yaitu tercatat di bulan Maret 2020 sebesar Rp 1.229 miliar dan pada bulan April meningkat menjadi Rp  1.473 miliar atau meningkat sebesar 19,85%,” lanjutnya.

Dengan adanya hal tersebut, selama periode Januari hingga April 2020, uang yang masuk ke Bank Indonesia lebih banyak daripada uang yang dikeluarkan atau telah terjadi Net Inflow sebanyak Rp 2.440 miliar.

Pengurangan aktifitas ekonomi akibat dampak Covid-19, dan kebijakan pemerintah yang menghimbau masyarakat agar selalu berada di rumah telah berdampak pada kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai.

Menurut Trisno, penyediaan uang tunai dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan layak edar merupakan salah satu tugas Bank Indonesia.

Dalam menjalankan tugas tersebut di tengah pandemi covid-19, Bank Indonesia melakukan beberapa kebijakan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu melakukan karantina selama 14 hari terhadap Uang yang diterima dari perbankan sebelum diedarkan kembali ke masyarakat.

Selain itu juga dilakukan pembatasan kegiatan penukaran uang yaitu tidak memberikan layanan penukaran uang melalui kas keliling tetapi mengoptimalkan jaringan kantor perbankan.

Sementara itu sebelumnya gerakan perbankan yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali dalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 terus berjalan.

Setelah sebelumnya menyalurkan bantuan kepada rumah sakit dan masyarakat di Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Jembrana. Pada hari Jumat, 8 Mei 2020, lalu BPMD Provinsi Bali giliran menyasar sebuah kabupaten yang terletak di ujung timur pulau Bali, yaitu Kabupaten Karangasem.

Trisno Nugroho menyampaikan bahwa gerakan Dedikasi Untuk Negeri oleh BMPD ini menyasar ke seluruh wilayah di Provinsi Bali yang sejauh ini telah dilakukan di 8 kota dan kabupaten. “Tinggal Kabupaten Tabanan yang belum dan akan segera kita laksanakan,” tambah Trisno Nugroho.

Diharapkan bantuan yang disalurkan dapat membantu meringankan beban warga khususnya yang terdampak Virus Corona. Trisno Nugroho menekankan juga agar masyarakat tertib dan disiplin dalam menerapkan imbauan-imbauan pemerintah. []

Berita terkait
Uang Palsu Marak Jelang Lebaran 2019
BI meminta masyarakat mewaspadai maraknya peredaran uang palsu (upal) seiring meningkatnya kebutuhan uang tunai di masa Lebaran.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.