Ke Mana Menguapnya Dana Jemaah Abu Tours?

Perlahan-lahan terungkap ke mana menguapnya dana jemaah Abu Tours.
Direktur Radio Bharata FM, Hamzah Wahab dihadirkan sebagai saksi sidang CEO Abu Corp Hamzah Mamba dalam kasus penipuan dan penggelapan dana jemaah umrah. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 1/12/2018) - Perlahan-lahan terungkap ke mana menguapnya dana jemaah Abu Tours. Terurai satu demi satu seiring hadirnya saksi-saksi di pengadilan.

Jaksa penuntut umum menghadirkan dua saksi dari Radio Bharata dan Pondok Pesantren Al Ikram Gowa di PN Makassar, Rabu (28/11). Dua saksi ini mengungkap ke mana menguapnya dana jemaah yang dipercayakan pada perusahaan biro perjalanan umrah PT Amanah Bersama Umat (Abu Tours) Travel.

Dua orang saksi tersebut adalah Hamzah Wahab mantan direktur operasional Radio Bharata, dan Ismail Sardin pemimpin Pondok Pesantren Al Ikram Gowa. Keduanya mengaku semua biaya operasional di tempatnya bekerja itu dibiayai Abu Corp induk perusahaan Abu Tours.

Hamzah menjelaskan, Abu Corp membeli Radio Bharata pada akhir tahun 2014. Sejak saat itu Radio Bharata mendapat kucuran dana dari Abu Corp bersama unit bisnis Abu Tours untuk pemasukan iklan.

Hamzah mengatakan setiap bulan dari tahun 2014 hingga pada awal 2018, Radio Bharata mengajukan dana Rp 30 juta hingga Rp 40 juta untuk biaya operasional; biaya listrik, ATK, penyiar, dan karyawan.

"Dana tersebut untuk menutupi seluruh biaya operasional kami," kata  Hamzah di hadapan majelis hakim.

Radio Bharata memiliki karyawan sekitar 25 orang, dimana Hamzah Mamba menjadi direktur utama.

"Sudah hampir empat bulan tidak berjalan," tambahnya.

Untuk Membangun Pesantren

Sementara itu pemimpin Pondok Pesantren Al Ikram Gowa, Ismail Sardin mengakui bahwa pembangunan pondok pesantren yang diresmikan pada tahun 2017 itu menggunakan biaya anggaran dari Abu Corp.

Ismail mengatakan pondok pesantren itu luasnya 2000 meter persegi. Namun, ia tidak mengetahui berapa total biaya yang dikeluarkan Abu Corp yang dipimpin Hamzah Mamba itu untuk membangun pesantren tersebut.

"Ada gedung dan tanah seluas 2000 meter persegi yang diambil dari dana Abu Corps," kata Ismail.

Ismail menjelaskan, ia menjadi pemimpin pondok pesantren tersebut atas penunjukan Hamzah Mamba. Ia guru SMA Hamzah Mamba. Pondok pesantren itu menurut Ismail diperuntukkan bagi anak kurang mampu.

Untuk kelancaran operasional, Hamzah Mamba juga memberikan satu unit mobil Avanza dan Grand Max warna putih, kata Ismail.  

Ismail mengaku lupa berapa biaya operasional yang diberikan Abu Corp per bulan untuk pesantren yang dipimpinnya. 

Jaksa penuntut umum Wicaksono akhirnya membuka berkas berisi keterangan Ismail dalam BAP penyidik kepolisian.

Berkas tersebut menunjukkan dalam kurun waktu enam bulan Abu Corps mencairkan dana buat pesantren itu sebesar Rp 709 juta. Dana tersebut mulai dicairkan sejak Agustus 2017. 

Ismail mengkau tidak tahu uang yang diberikan padanya untuk mengelola pesantren tersebut adalah uang para jemaah yang ingin menunaikan ibadah umrah.

"Di poin 20 biaya operasional dan gaji karyawan perinciannya dari bulan agustus Rp 709 juta. Dan ada juga Rp 414 juta. Benar ya, Pak?" kata Wicaksono yang kemudian dibenarkan Ismail. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.