TAGAR.id, Tokyo - Kehadiran delegasi Kementerian Sosial di Jepang disambut baik oleh Duta Besar RI (KBRI) untuk Jepang Heri Akhmadi. KBRI akan membantu memperkuat program dan kebijakan Kemensos di bawah kepemimpinan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Salah satu komitmen KBRI Jepang adalah membeli dan memasarkan produk batik yang dihasilkan para penyandang disabilitas binaan sentra-sentra Kemensos. "KBRI punya anggaran. Disampaikan Pak Sekjen ada produk batik yang dihasilkan para penyandang disabilitas binaan sentra Kemensos saya lihat bagus sekali. Kami siap untuk membelinya dan memasarkannya di Jepang,” kata Heri saat menerima delegasi Kemensos, 11 November 2022.
Kepada delegasi Kemensos yang dipimpin Sekjen Kemensos Harry Hikmat, Heri menyatakan, selama ini belum banyak tersiar Kementerian Sosial belajar dari Jepang terkait pelayanan di bidang sosial. Ia menilai kedatangan delegasi Kemensos ke Jepang sebagai tempat belajar, sudah tepat.
“Jepang dikenal sebagai negara yang menyelenggarakan pelayanan sosial sangat baik dan berkualitas. Kami berharap akan ada terobosan dan inovasi dalam pelaksanaan tupoksi Kemensos bagi masyarakat Indonesia,” kata Heri.
Dalam penugasan ke Jepang, Mensos memberikan arahan agar delegasi tidak hanya belajar dari pemerintah Jepang, namun menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan Kementerian Sosial dalam penanganan rebilitasi bagi anak, penyandang disabilitas, lansia dan kelompok rentan lainnya serta penanganan bencana khususnya dalam pembenahan Tagana Center.
Hal ini menjadi pembelajaran pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia, sehingga praktik terbaik ( best practice ) bisa menjadi inspirasi untuk berinovasi dalam memberikan yang terbaik bagi warga masyarakat.
Harry berharap KBRI dapat memberikan kemudahan, menjadi jembatan antara kementerian dengan pemerintah Jepang dalam proses lanjutan apabila nantinya terbentuk kerjasama ke depannya.
"Kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang hangat dari Bapak Dubes, dan berharap KBRI dapat mendukung kelanjutan hasil studi praktik terbaik sebagaimana arahan Mensos Risma terutama apabila nantinya ada kerjasama antara Kementerian Sosial dengan Universitas dan Pusat bencana serta layanan dan rehabilitasi sosial Pemerintah Kota Kitakyushu, Fukuoka dan Tokyo,” kata Harry.
Kunjungan ke KBRI Jepang merupakan rangkaian akhir dari studi praktik terbaik delegasi Kemensos RI di Jepang. Delegasi diterima langsung Dubes Berkuasa Penuh RI Heri Akhmadi beserta jajaran kedutaan. Sekjen menyampaikan agenda-agenda yang telah dilaksanakan delegasi selama berada di Jepang. Studi praktik terbaik dilakukan oleh 2 tim yakni tim 1 Kitakyushu dan tim 2 Tokyo.
Tim 1 Kitakyushu berkesempatan untuk belajar ke Children Rehabilitation Center, PT. Sun Aqua Toto, Plaza Pusat Kesejahteraan Sosial, Nursing Home/Rehabilitation Center Lansia, Disaster Prevention Center dan berbagai toko yang menjual produk disabilitas. Sementara tim 2 Tokyo melakukan visitasi ke Japan College of Social Work, Shukutoku University dan berbagai pusat rehabilitasi anak dan penyandang disabilitas.
Kedua tim telah banyak belajar bagaimana tingkat kualitas yang tinggi dalam pelayanan terhadap anak, penyandang disabilitas, lansia, serta penanganan bencana terlihat dari infrastruktur pembiayaan serta sarana dan prasarana baik melalui fasilitasi swasta maupun pemerintah.
Tidak hanya secara praktek, namun secara teori, delegasi juga dikuatkan dari pembelajaran yang didapatkan melalui pemaparan dan diskusi interkatif dari 2 universitas terkemuka di Jepang.
Banyak peluang bisa dimanfaatkan Kementerian Sosial dari Pemerintah Jepang melalui KBRI. Di antaranya pertukaran mahasiswa studi pekerjaan sosial baik dalam pelayanan dan rehabilitasi kelompok rentan serta kebencanaan, termasuk pertukaran kepala sentra/pegawai Kemensos dengan kepala/pegawai pusat layanan sosial Jepang melalui mekanisme magang ataupun live-in.[]