Jakarta - Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan kenangan bersama Mantan Menteri Keuangan JB Sumarlin, sebelum mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Carolus, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020 pada 87 tahun.
"Saya terakhir ketemu beliau di Rapat Dewan Guru Besar FEB Universitas Indonesia 14 Januari 2020 yang juga sekalian acara perpisahan buat saya," ucap Mari dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Dalam momen pertemuan tersebut, menurutnya ekonom bernama lengkap Johannes Baptista Sumarlin itu menuturkan bahwa ia bangga dengan pencapaian dirinya yang menjadi bagian dari Bank Dunia.
"Beliau sempat memberi saya selamat dan menyampaikan rasa bangga atas posisi baru saya sebagai Managing Director di Bank Dunia," tuturnya
Baca juga: Kata Kemenkeu, JB Sumarlin Begawan Ekonomi Bangsa
Putri ekonom ternama J. Panglaykim ini mengaku kehilangan sosok JB Sumarlin. Karena, JB Sumarlin merupakan salah satu menteri kepercayaan Presiden Soeharto yang berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan berhasil membuktikan keandalannya selama empat periode.
"Sebagai menteri keuangan beliaulah yang memimpin reformasi sektor perbankan dan finansial," kata ekonom CSIS tersebut.
Ia turut berduka dengan berpulangnya Sumarlin. Tak hanya sebagai menteri keuangan yang menorehkan gebrakan, tapi juga sebagai panutan bangsa. "Kita kehilangan tokoh dan panutan," ucapnya.
Menteri Keuangan JB Sumarlin memberikan penjelasan di hadapan anggota Komisi VII DPR saat berlangsung Raker di gedung MPR, Jakarta, Selasa, 2 Februari 1993. (Foto: Antara/Arsip)
Sederet Kenangan Menteri
Sri Mulyani
Tak hanya Mari, sederet menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut mengenang sosok JB Sumarlin. Salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ia menuturkan Menteri Keuangan era Presiden Kedua Soeharto, JB Sumarlin memiliki peran besar dalam ekonomi Tanah Air. Salah satunya saat melakukan liberalisasi di sektor keuangan.
"Beliau melakukan liberalisasi yang menyebabkan tumbuh dan sangat besarnya sektor perbankan dan capital market di Indonesia," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.
Ia mengatakan saat menjabat sebagai menteri keuangan periode 1988-1993, JB Sumarlin mengeluarkan sejumlah kebijakan. Ada dua kebijakan yang hingga saat ini dikenal yakni Gebrakan Sumarlin I dan Gebrakan Sumarlin II.
Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengenang JB Sumarlin sebagai pahlawan yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang ekonomi.
"Bagi kami beliau adalah panutan dan sangat profesional. Kami juga masih sering berkomunikasi dan beliau banyak memberikan masukan," kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.
Airlangga Hartarto yang merupakan putra Menteri Perindustrian periode 1983-1993 Hartarto Sastrosoenarto ini juga mengingat pelajaran yang diberikan oleh JB Sumarlin dalam mengelola ekonomi Indonesia.
MS Hidayat
Mantan Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat (MS Hidayat) turut mengenang sosok Menteri Keuangan periode 1988-1993 itu. Menurutnya JB Sumarlin adalah salah satu ekonom yang berjasa bagi Indonesia.
"Dia banyak jasanya karena dia melakukan tindakan-tindakan yang fundamental di dalam memperbaiki sistem birokrasi di Indonesia," tutur MS Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.
Menteri Keuangan era Presiden Kedua Soharto itu meninggal dunia pada 87 tahun di Rumah Sakit Carolus, Jakarta, Kamis siang, 6 Februari 2020. Jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi, lantai 36, mulai 18.00 WIB dan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Senin, 10 Februari 2020. []