Banda Aceh – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar, Aceh akhirnya angkat bicara terkait kondisi asrama mahasiswa asal kabupaten tersebut di Yogyakarta. Sebelumnya, mahasiswa menyebut asrama terpaksa dikosongkan karena masa huni sudah berakhir.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Aceh Besar Muhajir menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu biaya perpanjangan sewa asrama tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan membantu biaya sewa asrama bagi sejumlah mahasiswa asal Aceh Besar yang saat ini sedang menuntut ilmu di Provinsi Yogyakarta,” ujar Muhajir dalam keterangannya saat dikonfirmasi Tagar, Kamis, 29 Oktober 2020.
Kami sudah memerintahkan untuk mengalokasikan dalam anggaran perubahan.
Kata Muhajir, untuk kebutuhan sewa asrama bagi mahasiswa yang sedang kuliah di Yogyakarta, Pemkab Aceh Besar sudah mengalokasikan dalam anggaran perubahan pada 2020.
“Kami sudah memerintahkan untuk mengalokasikan dalam anggaran perubahan,” tutur Muhajir.
Menurut Muhajir, keterlambatan perpanjangan sewa asrama karena evaluasi dari Gubernur Aceh baru turun. “Karena saat ini evaluasi dari Gubernur Aceh baru turun, insyaallah bantuan sewa asrama dari Pemkab Aceh Besar itu akan diproses dalam waktu dekat,” katanya.
Baca juga: Nasib Puluhan Mahasiswa Aceh yang Telantar di Yogyakarta
Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa asal Aceh Besar yang sedang menjalani pendidikan di Kota Pelajar Yogyakarta telantar. Pasalnya anggaran para mahasiswa yang diperuntukkan untuk sewa asrama tak kunjung turun.
Padahal pihak pemerintah daerah setempat menjanjikan anggaran akan turun pada 2019 lalu. Namun janjinya tak kunjung terealiasi sampai saat ini. Terburuknya, puluhan mahasiswa terancam angkat kaki karena sewa kontrak bangunan sudah habis.
“Karena tidak ada kejelasan dari pihak Pemda Aceh, mulai Senin 26 Oktober 2020, beberapa orang sudah pindah ke indekos teman dan beberapa orang pindah ke asrama provinsi,” kata Ketua paguyuban Keluarga Aceh Besar Yogyakarta (KABY) Redha Maulana pada Tagar di Yogyakarta, Rabu, 28 Oktober 2020.
Redha bahkan menilai Pemkab Aceh Besar tak peduli terhadap nasib mahasiswa yang tengah menjalani pendidikan Yogyakarta. Padahal pemkab melalui eksekutif dan legislatif berjanji akan mengalokasikan anggaran tersebut, namun pada kenyataannya malah menyengsarakan.
“Visi untuk mendorong masyarakat mengembangkan diri dalam hal pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan komunitas hanya omong kosong,” kata Redha. []