Jakarta - Semakin menyusut dan terbatasnya lahan pemakaman bagi jenazah Covid-19 membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji menyiapkan lokasi tambahan. Kendati begitu, Anies menyebut pihaknya fokus menekan laju penularan wabah ini.
"Sebenarnya secara ketersediaan lahan itu masih ada, hanya kita semua fokus pada bagaimana memastikan bahwa penularan ini bisa kita tekan, kemudian mata rantai juga bisa diputus. Kalau soal lahan tentu disiapkan," kata Anies, Rabu, 3 Februari 2021.
Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan enam lokasi tambahan untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengingatkan seluruh pihak saling berupaya menekan laju penularan Covid-19 agar tidak menambah angka kematian.
"Kita semua berharap agar tingkat kematian jangan sampai meningkat. Saat ini 1,6 persen di Jakarta, jadi kita berharap itu semua bisa ditekan lebih jauh," ujar Anies seperti dikutip Antara.
Baca juga: Lahan Meyusut, 13.300 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di Jakarta
Sebelumnya, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menyiapkan lima TPU untuk pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Jakarta, yakni di Srengseng Sawah 2, Tegal Alur Jalan Sahabat, Rorotan, Kramat 3 dan Dukuh.
Untuk TPU Rorotan, saat ini masih dalam persiapan dan ditargetkan rampung pada pertengahan Februari 2021 dan bisa dipakai untuk memakamkan jenazah pasien konfirmasi Covid-19.
Sementara TPU Serengseng Sawah, bisa menerima jenazah untuk pengiriman dari wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. TPU Bambu Apus dapat menerima jenazah Covid-19 dari wilayah Jakarta Utara serta juga Jakarta Timur.
Adapun TPU Rorotan akan digunakan untuk memakamkan COVID-19 jika TPU Bambu Ulung dan Tegal Alur sudah penuh dan tak bisa menerima jenazah pasien Covid-19.
Berdasarkan data Rabu, 3 Februari 2021, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 189 orang sehingga total akumulatif pasien meninggal akibat Covid-19 adalah sejumlah 30.770 orang.
Dari jumlah tersebut, 4.420 orang di antaranya terjadi di DKI Jakarta atau bertambah 41 orang dibanding jumlah sebelumnya sebanyak 4.379 orang.[]