Kapolri Sebut Uni Soviet Sebagai Pelajaran

Sejarah Uni Soviet perlu menjadi pelajaran bagi seluruh rakyat Indonesia agar selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Ant)

Medan, (Tagar 17/5/2017) - Sejarah Uni Soviet perlu menjadi pelajaran bagi seluruh rakyat Indonesia agar selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan.

Dalam dialog dengan peserta Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Asrama Haji Medan, Rabu (17/5), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, banyak yang tidak menyangka jika Uni Soviet bakal mengalami perpecahan.

Sebagai negara adidaya kala itu, Uni Soviet memiliki hampir seluruh potensi dan sumber daya, termasuk sistem senjata yang sangat canggih.

Namun karena tidak mampu menyelesaikan polemik yang muncul, Uni Soviet akhirnya mengalami perpecahan sehingga menjadi negara-negara kecil seperti Uzbekishtan, Kazakhstan, dan negara lainnya.

Karena itu, Kapolri mengajak seluruh lapisan, termasuk kalangan mahasiswa untuk belajar dari sejarah Uni Soviet yang terpecah menjadi beberapa negara bagian.

Menurut Kapolri, persatuan dan kedamaian yang dialami Indonesia saat ini merupakan potensi, sekaligus anugerah yang harus disukuri dan dipertahankan.

Persatuan dan kedamaian yang dimiliki Indonesia itu membuat iri dan kagum dari negara lain. Perasaan itu juga dialami Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani yang berkunjung ke Indonesia belum lama ini.

Meski telah merdeka sejak tahun 1917 dan 99 persen penduduknya muslim, tetapi hampir semua provinsi di Afganistan mengalami perang dan kerusuhan.

Kondisi itu menyebabkan hampir tidak ada wisatawan yang mau berkunjung ke Afganistan meski negara itu memiliki banyak potensi alam, terutama berlian.

"Bom bunuh terjadi hampir tiap minggu, seperti curanmor (pencurian kendaraan bermotor) saja," kata Kapolri dalam diskusi yang dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Gubernur Sumut Erry Nuradi itu.

Karena itu, Kapolri kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu bersukur dan mampu menjaga persatuan dan kesatuan yang telah terbina di Indonesia selama ini. (Fet/Ant)

Berita terkait