Kabupaten Purwakarta Panutan Pemahaman Metrologi

Kabupaten Purwakarta, Jabar, jadi panutan dan percontohan pemahaman metrologi bagi ratusan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika (kanan) bersama Direktur Metrologi, Rusmin Amin, selesai webinar di Purwakarta, Jabar, 12 Agustus 2020 (Foto: Diskominfo Kab Purwakarta/jabarprov.go.id).

Purwakarta - Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dijadikan percontohan bagi kabupaten dan kota seluruh Indonesia oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait dengan pemahaman metrology (ilmu tentang ukuran, timbangan, dan takaran serta alat ukur lain).

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan saat ini Pemkab Purwakarta memiliki suatu inovasi "Ceu Ati", yaitu menerapkan pemahanan metrologi secara masif di masyarakat dengan adanya peran relawan.

"Pagi ini, saya bersama pak Direktur Metrologi menggelar webinar bersama kabupaten kota di seluruh Indonesia. Inovasi ini di respon baik oleh kementerian, khsusnya oleh Pak Direktur Metrologi yang selalu memberi masukan pada kami," Ujar Anne saat melaksanakan webinar dengan kabupaten kota seluruh Indonesia di Bale Nagri, Sekretariat Kabupaten Purwakarta, Rabu, 12 Agustus 2020.

Bupati yang akrab disapa Ambu Anne ini menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari peran pemerintah, dalam upaya memenuhi hak dan kewajiban di masyarakat terutama pelaku usaha dan konsumen. "Ceu Ati itu ada dua hal, menurut kepanjangannya ceu ati ini adalah cek ukuran akurasi timbangan. Kemudian ada juga relawan ceu ati, kalau ini adalah kelompok relawan yang keliling ke pasar-pasar untuk melakukan tera dan tera ulang. Supaya timbangan dan alat ukur sesuai dengan regulasi yang sudah ada," kata Anne.

Direktur Metrologi, Rusmin Amin, mengatakan meski Unit Metrologi di Kabupaten Purwakarta baru seumur jagung, namun perkembangannya sangat luar biasa. "Saya melihat Purwakarta itu begini, salah satu kabupaten dari 508 kabupaten dan kota seluruh Indonesia, metrologinya baru lahir di bulan Februari lalu, dan banyak kabupaten kota lain yang sudah lama. Namun, kami melihat perkembangan dari sisi metrologi ini bisa dikatakan luar biasa," ujar Rusmin.

Rusmin juga mengatakan bahwa kunci menjadi suatu daerah tertib ukur yaitu sinergitas yang terjalin dengan baik antara pimpinan sampai ke pegawai di lapangan. "Yang terpenting, komunikasi dari mulai pimpinan tertinggi, menengah, dan kebawah sampai kantor metrologinya ini sangat sinergis. Begitupun komunikasi yang sangat baik terus dilakukan dengan pemerintah pusat. Sehingga mampu menghasilkan inovasi dari sinergitas itu," kata Rusmin.

Menurut Rusmin, program dan inovasi yang sudah berjalan di Purwakarta bisa dijadikan parameter sebuah daerah agar menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Contohnya, berbicara daerah tertib ukur, dapat dilihat dari pelaksanaan setiap laporan dan kegiatannya di daerah tersebut.

"Contohnya gempungan dan ceu ati. Purwakarta ini termasuk ke level utama atau papan atas. Ini yang menjadi alasan kenapa dipilih Purwakarta. Kemudian banyak yang dieksplore terkait adanya pengalihan tenaga honorer menjadi tenaga berskill teknis dari sisi metrologi. Itu yang menurut saya bisa menjadi contoh untuk kabupaten kota lainnya dan mungkin bicara daerah tertib ukur, kita bisa melihat Kabupaten Purwakarta," kata Rusmin (Diskominfo Kab Purwakarta/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Bupati Purwakarta Salurkan Bantuan Beras Welas Asih
Bupati Purwakarta salurkan bantuan beras welas asih dan telur untuk masyarakat serta bantuan dana perbaikan Rutilahu untuk satu warga di satu desa
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.