Juventus, Antara Zinedine Zidane dan Pep Guardiola

Juventus kembali mengincar pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menggantikan Maurizio Sarri. Namun Juve juga masih berharap kepada Pep Guardiola.
Juventus kembali mengincar pelatih Real Madrid Zinedine Zidane untuk menggantikan Maurizio Sarri. Namun Juve juga masih berharap kepada Pep Guardiola yang saat ini menangani Manchester City. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Juventus kembali mengincar pelatih Real Madrid Zinedine Zidane untuk menggantikan Maurizio Sarri musim depan. Namun Juve juga disebut-sebut masih berharap mendatangkan Pep Guardiola. 

Juve dikabarkan menjalin kontak dengan Zidane. Rencana menjadikan eks bintang I Bianconeri pada 1996 sampai 2001 sebagai pelatih sesungguhnya muncul saat Zidane meninggalkan Madrid pada 2018. 

Setelah membawa Los Blancos memenangi Liga Champions tiga kali berturut-turut, Zidane kemudian mengundurkan diri. Mantan pemain tim nasional Prancis ini kemudian dikabarkan hendak kembali ke klub lama menggantikan Massimiliano Allegri. 

Juve berhasrat memboyong Zidane setelah sukses mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Madrid. Target raksasa Serie A Italia itu jelas, trofi Liga Champions. Hal yang tidak bisa dilakukan Zidane saat menjadi bagian dari skuat Juve. Termasuk di final Liga Champions 1997. Di laga final, La Vecchia Signora dikalahkan Borussia Dortmund 3-1. 

Zidane kemudian pindah ke Madrid dengan harga 77,5 juta euro pada 2001. Transfer itu menjadikannya sebagai pemain termahal di dunia meski dia gagal memberi trofi Liga Champions kepada Juve. 

Sebaliknya, Madrid mulai membangun skuat galacticos yang dihuni deretan pemain bintang. Termasuk David Beckham yang dijual Manchester United.

Upaya Juve membawa kembali Zidane setelah mundur sebagai pelatih Madrid memang tak kesampaian. Apalagi dirinya kemudian kembali ke Spanyol pada Maret 2019. Juve sendiri mempertahankan Allegri yang kemudian digantikan Sarri.

Zidane Tak Cocok Lagi dengan Madrid

Kini, menurut le10sport.com, Juve berharap bisa kembali mendatangkan Zidane. Klub tersebut memang masih memantau situasi di Madrid. Meski Zidane menandatangani kontrak sampai 2022, namun ketidakcocokan dengan Presiden klub, Florentino Perez, membuka peluang bagi dia untuk meninggalkan Santiago Bernabeu. 

Zidane dikabarkan tidak menyetujui rancangan skuat masa depan Madrid dengan Perez. Presiden klub pun pernah menyatakan bila status eks pemain yang membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 ini tak lagi tak tersentuh. Artinya Zidane bisa kapan saja diberhentikan bila gagal meraih trofi. 

Selain Zidane, Juve sesunguhnya masih mengincar Guardiola. Manajer Manchester City ini pernah disebut-sebut akan menangani The Old Lady di awal musim ini. Bahkan Guardiola dikabarkan sudah menandatangani kontrak dengan klub yang sudah 35 kali memenangi Scudetto ini. 

Namun Guardiola dan City membantah rumor tersebut. Belakangan, Juve turut memberi bantahan. 

Kini, Le Zebre atau tim berjuluk Zebra ini masih berupaya merayu Guardiola untuk datang ke Italia. Apalagi, eks pelatih Barcelona ini bakal absen di Liga Champions musim depan. 

City dikenai sanksi dilarang tampil di kompetisi Eropa selama dua musim karena pelanggaran financial fair play. Meski City masuk 4 besar di Liga Premier Inggris, mereka tetap absen di Liga Champions maupun Liga Europa. []

Berita terkait
City Taklukkan Madrid Pep Senang Zidane Kecewa
Manchester City jungkalkan Real Madrid di kandang pada laga 16 besar Liga Champions yang membuat Pep GUardiola senang sedangkan Zidane kecewa berat
Bela Gareth Bale, Pelatih Zidane Salahkan Media
Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane menyatakan tidak bermusuhan dengan Gareth Bale. Zidane salahkan media yang membuat hubungan mereka memanas.
Lyon Taklukkan Juventus, Sarri Kritik Pemain
Lyon menaklukkan Juventus 1-0 lewat gol tunggal Lucas Tousart di Liga Champions. Kekalahan itu membuat pelatih Juve Maurizio Sarri kecewa.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi