Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Positif Covid-19

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price, mengatakan ia dites positif Covid-19 pada Senin, 27 September 2021
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, berhenti sejenak saat berbicara dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri, 7 Juli 2021, di Washington, AS (Foto: voaindoneia.com - AP/Alex Brandon)

Jakarta – Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Ned Price, mengatakan ia dites positif Covid-19 pada Senin, 27 September 2021, pagi dan akan tetap berada di luar kantor selama 10 hari ke depan, sesuai standar protokol kesehatan.

Pengumuman itu disampaikan setelah Price menghadiri pertemuan di New York di sela-sela Sidang Umum PBB.

Pejabat Departemen Luar Negeri itu mengatakan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dites negatif untuk Covid-19. Ia sebelumnya melakukan kontak dekat dengan Price.

"Setelah mengalami beberapa gejala untuk pertama kalinya pagi ini, tidak lama kemudian saya dinyatakan positif Covid-19 dan sekarang akan melakukan karantina selama 10 hari ke depan. Saya merasa tidak enak badan tetapi bersyukur terlindung dari penyakit parah karena keamanan dan efektivitas vaksin," demikian cuitan Price di Twitter.

twitTweet Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price (Foto: voaindonesia.com)

"Menlu Blinken dites negatif Covid-19 pagi ini dan menjalani tes rutin," kata wakil juru bicara Jalina Porter saat pengarahan singkat melalui telepon dengan wartawan, Senin, 27 September 2021.

Ketika ditanya apakah Departemen Luar Negeri telah memberi tahu semua pejabat dari berbagai negara yang bertemu Blinken minggu lalu di New York, karena Price menghadiri sebagian besar pertemuan itu, Porter mengatakan Price "belum melakukan kontak dengan delegasi asing sejak Kamis," yang mengutip protokol Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) AS.

"Dalam konsultasi dengan unit medis Departemen Luar Negeri, kami yakin risiko paparan sebenatnya dimulai pada hari Sabtu," kata Porter, dan menambahkan bahwa Price "pada saat itu tidak berada di sekitar menlu, pejabat Departemen Luar Negeri lainnya atau pejabat asing manapun."

CDC mengatakan bahwa orang yang divaksinasi lengkap tidak perlu dikarantina setelah mengadakan kontak dengan orang yang menderita Covid-19 kecuali orang itu menunjukkan gejala.

Orang yang divaksinasi lengkap harus dites tiga sampai lima hari setelah terpapar, meskipun mereka tidak memiliki gejala, dan memakai masker di dalam ruangan, di depan umum selama 14 hari setelah terpapar atau sampai hasil tes mereka negatif (my/jm)/voaindonesia.com. []

Amerika Umumkan Vaksin Covid-19 Booster Untuk Seluruh Warga

Warga Amerika Mungkin Butuh Vaksin Covid-19 Booster

Warga Amerika Didesak Dapat Vaksin Booster Covid-19

FDA Amerika Frustrasi Dalam Debat Terkait Booster Covid-19

Berita terkait
Warga Amerika Ingin Suntikan Booster Vaksin Covid-19
FDA tidak akan anjurkan vaksinasi ketiga Covid-19 dari Pfizer-BioNTech untuk kebanyakan orang Amerika yang lebih muda dari 65 tahun