Jakarta - Pandemi virus corona belum juga menunjukkan tanda-tanda akan reda karena laporan kasus baru harian di banyak negara terus meroket bahkan ada yang sampai 90.000-an, Laporan situs independen, worldometer, tanggal 18 Oktober 2020, pukul 20.28 WIB, menunjukkan jumlah kasus di seluruh dunia tembus angka 40 juta yaitu 40.051.111 dengan 1.115.827 kematian dan 29.945.897 sembuh.
Jika dihitung dari tanggal 31 Desember 2019 ketika Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menerima laporan tentang virus baru di Wuhan, China, maka dalam 262 hari jumlah kasus virus corona di dunia sudah mencapai 40.051.111. Itu artinhya setiap hari ada 152.866 warga dunia yang terpapar virus corona.
Ada empat negara dengan kasus di atas 1 juta yaitu:
1. Amerika Serikat 8.345.317
2. India 7.501.338
3. Brasil 5.224.362
4. Rusia 1.399.334
Worldometer menerima laporan langsung (real time) dari 215 negara dan teritori serta 2 kapal pesiar mewah.
Sejak awal bulan Oktober 2020 kasus baru virus corona di beberapa negara Eropa meroket, seperti Spanyol yang sekarang ada di peringkat ke-5 dunia dengan jumlah kasus 982.723. Begitu juga dengan negara Eropa lain yang menanjak ke puncak pandemi,yaitu Prancis 867.197 (peringkat ke-8), Inggris 705.428 (peringkat ke-11), Italia 402.536 (peringkat ke-16), dan Jerman 363,087 (peringkat ke-18).
Sedangkan di Amerika Latin ada empat negara yang masuk dalam 10 besar duni, yaitu: Brasil 5.224.362 (peringkat ke-3), Argentina 979.119 (peringkat ke-6), Kolombia 952.371 (peringkat ke-7), dan Peru 865.549 (peringkat ke-9).
Di Asia India berada di peringkat ke-2 dengan kasus 7.501.338, disusul Iran 530.380 dan Irak 426.634.
Afrika Selatan masukd alam 20 besar jumlah kasus global sebanyak 702.131. Amerika Utara setelah Amerika Serikat ada Meksiko dengan jumlah kasus 847.108.
Beberapa negara yang sudah bisa mengendalikan pandemi, belakangan mulai muncul kasus-kasus baru dari 2 sampai 3 digit, seperti di China, Korea Selatan, Thailand, Jepang dan Australia.
Indonesia ada di peringkat ke-19 dunia dengan jumlah kasus 361.867 yang merupakan kasus terbanyak di ASEAN yang diikuti oleh Filiina dengan jumlah kasus 356.618.
Karena vaksin virus corona yang belum ada kepastian, maka 'vaksin sosial' bisa jadi bagian dari upaya memutus rantai penyebaran. Celakanya, banyak negara yang abai dan memilih menunggu vaksin sementara penyebaran virus corona terus terjadi bahkan menyebabkan kematian. []
