Jumlah Kasus Covid-19 di Australia dan Jepang Tembus 2 Juta

Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Australia sebanyak 2.090.810, sedangkan di Jepang jumlah kasus mencapai 2.017.531
Warga berbelanja di sebuah department store di Melbourne, Australia, pada 29 Oktober 2021 saat kota itu mencabut lockdown (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Jika di awal-awal pandemi virus corona (Covid-19) Australia dan Jepang merupakan sebagian dari negara-negara yang disebut-sebut bisa mengatasi pandemi Covid-19 yang ditandai dengan jumlah kasus harian yang sedikit. Tapi, belakangan ini dua negara itu justru kelabakan menghadapi perebakan Covid-19.

Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 22 Januari 2022 pukul 02:00 GMT atau pukul 09.00 WIB jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Australia sebanyak 2.090.810 dengan 2.984 kematian. Sedangkan di Jepang jumlah kasus mencapai 2.017.531 dengan 18.469 kematian.

Jumlah kasus Covid-19 sebanyak 1 juta di Australia tercapai pada tanggal 10 Januari 2022, sedangkan di Jepang jumlah kasus 1 juta tercapai pada tanggal 8 Agustus 2021. 

kasus harian baru di australiaKasus harian baru Covid-19 di Australia (Sumber: worldomters)

Itu artinya dalam 12 hari Australia mendeteksi 1 juta kasus Covid-19 baru, sedangkan Jepang membutuhkan lima bulan untuk mendeteksi 1 juta kasus baru.

Diperkirakan Covid-19 varian Omicron jadi salah satu faktor yang mendorong jumlah kasus hari baru di Australia dan Jepang.

Australia dan Jepang berulang kali lakukan lockdown, kemudian dilonggarkan, namun ketika kasus naik di-lockdown lagi. Jadi semacam pintu yang buka-tutup.

warga jepang saat omicron merebakWarga berjalan melintasi persimpangan Shibuya yang terkenal saat salju turun di tengah penyebaran varian Omicron, Kamis, 6 Januari 2022, di Tokyo, Jepang (Foto: voaindonesia.com/AP)

Laporan situs ourworldindata.org sampai tanggal 20 Januari 2022 persentase vaksinasi Covid-19 di Jepang mencapai 80,35% yang terdiri atas 79,04% dua suntikan dan 1,31% satu suntikan. Sedangkan Australia sebesar 82,28% yang terdiri atas 77,88% dua suntikan dan 4,40% satu suntikan.

Australia melaporkan kasus harian Covid-19 terbanyak pada tanggal 13 Januari 2022 yaitu sebanyak 153.968, sedangkan Jepang melaporkan kasus terbanyak tanggal 21 Januari 2022 yaitu 44.638.

Baru saja Australia menghadapi goncangan ketika Pemerintah Negeri Kangguru itu membatalkan visa petenis Serbia peringkat pertama dunia, Novak Djokovic, karena tidak bisa menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19. Pada pengadilan tingkat pertama Djokovic menang sehingga visanya dihidupkan kembali yang membuka peluang baginya berlaga di grand slam tenis Australia Terbuka 2022. Tapi, imigran kemudian membatalkan lagi visa tersebut. Djokovic kalah di sidang pengadilan banding.

Kalau saja Djokovic lolos tentu akan menimbulkan kerusuhan sosial karena warga Australia diharus jalani vaksinasi Covid-19. Jika lolos itu artinya terjadi diskriminasi (perlakuan berbeda) yang menyentuh hati nurani. Untunglah tiga hakim di pengadilan banding memakai rasa keadilan yang objetif.

Laporan terakhir menyebutkan berbagai langkah dilakukan Pemerintah Australia untuk mengatasi lonjakan kasus baru. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah Negeri Sakura, antara lain denga pembatasan yang ketat. []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Rekor Kematian Tertinggi Akibat Covid-19 di Australia

Australia Mengawali Tahun 2022 dengan Catatkan Rekor Kasus Covid-19

Akhirnya Jumlah Kasus Covid-19 di Jepang Tembus Juga 1 Juta

Jepang Batasi Rawat Inap di Rumah Sakit Hadapi Lonjakan Covid-19

Berita terkait
Rekor Kematian Tertinggi Akibat Covid-19 di Australia
Australia melaporkan jumlah kematian akibat Covid-19 yang tertinggi, pada hari Selasa, 18 Januari 2022
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.