Jonan Tertarik Prototype Smelter Buatan ITS

"Saya tertarik untuk bekerja sama dengan ITS dalam mengembangkan teknologi smelter ini," ungkap pria asal Surabaya ini di sela-sela kunjungannya di ITS, Jumat siang (9/2).
Di ITS. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan saat berkunjung ke ITS. (Lut)

Surabaya (tagar 9/2/2018)- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan tertarik dengan prototype smelter rancangan Departemen Teknik Material Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

"Saya tertarik untuk bekerja sama dengan ITS dalam mengembangkan teknologi smelter ini," ungkap pria asal Surabaya ini di sela-sela kunjungannya di ITS, tadi siang.

Smelter ini merupakan alat pemurni utama bahan tambang yang menempati industri hulu dalam pengolahan mineral logam. Karena itu, harga investasi alat smelter ini menjadi selangit. Hal inilah yang membuat kepemilikan smelter oleh Departemen Teknik Material ITS sangat diapresiasi oleh Jonan.

Kendati masih merupakan skala kecil, smelter milik Laboratorium Pengolahan Mineral dan Material (LPMM) Departemen Teknik Material ITS ini digadang-gadang akan turut berswadaya membantu penambang kelas menengah ke bawah.

Namun dalam peninjauan langsung terhadap smelter di Departemen Teknik Material ITS, Jonan mewakilkan pada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM, FX Sutijastoto.

Di satu sisi, Kepala LPMM Sungging Pintowantoro mengungkapkan, seringkali perusahaan tambang skala kecil langsung menjual logam mentah tanpa mengolahnya. "Hal itu sangat disayangkan karena bertentangan dengan UU Nomor 4 tahun 2009 mengenai Mineral dan Batu Bara," katanya.

Dengan adanya pengembangan smelter ini, lanjut Sungging, berarti kemandirian dan kedaulatan energi negeri sudah di depan mata. Buktinya, smelter yang juga mendapat dana hibah Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI ini rencananya akan segera dikomersialkan untuk beberapa perusahaan tambang di Luwu Timur, Makassar.

Dalam kunjungan ini, Jonan turut mengapresiasi keterlibatan ITS dalam pengembangan kedaulatan energi di Indonesia melalui inovasi kendaraan listrik yang telah dihasilkan. Bahkan dalam kunjungannya tersebut, mantan Menteri Perhubungan RI ini menyempatkan diri menjajal keandalan mobil listrik ITS yang sebelumnya pernah dikendarai oleh Presiden Jokowi untuk berkeliling di halaman Rektorat ITS.

Selain meninjau produk teknologi ITS, kehadiran Menteri Jonan ini juga untuk memberikan Kuliah Umum bertajuk Energi Berkeadilan di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS. Dalam kuliah umumnya, Jonan juga menyinggung tentang pemerataan dan peningkatan rasio elektrifikasi. "Dari target 92,75 persen pada tahun 2017, terealisasi sebesar 95,35 persen," tutur Jonan.

Hal itu terlaksana berkat kemajuan kontrak pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). "Sebanyak 70 kontrak ditandatangani sepanjang tahun 2017 kemarin," lanjut Jonan.

Jonan juga melakukan penandatanganan pembaruan nota kesepahaman (MoU) antara ITS dengan Balitbang Kementerian ESDM. Beberapa pembaharuan ruang lingkup nota kesepahaman pada Maret 2014 tersebut adalah terkait peningkatan dan pengembangan sumber daya mineral, minyak dan gas bumi, serta energi lautSurabaya (Tagar 9/2/2018) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan tertarik dengan prototype smelter rancangan Departemen Teknik Material Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

"Saya tertarik untuk bekerja sama dengan ITS dalam mengembangkan teknologi smelter ini," ungkap pria asal Surabaya ini di sela-sela kunjungannya di ITS, Jumat siang (9/2).

Smelter merupakan alat pemurni utama bahan tambang yang menempati industri hulu dalam pengolahan mineral logam. Karena itu, harga investasi alat smelter ini menjadi selangit. Hal inilah yang membuat kepemilikan smelter oleh Departemen Teknik Material ITS sangat diapresiasi oleh Jonan.

Kendati masih merupakan skala kecil, smelter milik Laboratorium Pengolahan Mineral dan Material (LPMM) Departemen Teknik Material ITS ini digadang-gadang akan turut berswadaya membantu penambang kelas menengah ke bawah.

Namun dalam peninjauan langsung terhadap smelter di Departemen Teknik Material ITS, Jonan mewakilkan pada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM, FX Sutijastoto.

Di satu sisi, Kepala LPMM, Sungging Pintowantoro mengungkapkan, seringkali perusahaan tambang skala kecil langsung menjual logam mentah tanpa mengolahnya. "Hal itu sangat disayangkan karena bertentangan dengan UU Nomor 4 tahun 2009 mengenai Mineral dan Batu Bara," katanya.

Dengan adanya pengembangan smelter ini, lanjut Sungging, berarti kemandirian dan kedaulatan energi negeri sudah di depan mata. Buktinya, smelter yang juga mendapat dana hibah Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI ini rencananya akan segera dikomersialkan untuk beberapa perusahaan tambang di Luwu Timur, Makassar.

Kuliah Umum Jonan

Dalam kunjungan ini, Jonan turut mengapresiasi keterlibatan ITS dalam pengembangan kedaulatan energi di Indonesia melalui inovasi kendaraan listrik yang telah dihasilkan. Bahkan dalam kunjungannya tersebut, mantan Menteri Perhubungan RI ini menyempatkan diri menjajal keandalan mobil listrik ITS yang sebelumnya pernah dikendarai oleh Presiden Jokowi untuk berkeliling di halaman Rektorat ITS.

Selain meninjau produk teknologi ITS, kehadiran Menteri Jonan ini juga untuk memberikan Kuliah Umum bertajuk Energi Berkeadilan di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS. Dalam kuliah umumnya, Jonan juga menyinggung tentang pemerataan dan peningkatan rasio elektrifikasi. "Dari target 92,75 persen pada tahun 2017, terealisasi sebesar 95,35 persen," tutur Jonan.

Hal itu terlaksana berkat kemajuan kontrak pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). "Sebanyak 70 kontrak ditandatangani sepanjang tahun 2017 kemarin," lanjut Jonan.

Jonan juga melakukan penandatanganan pembaruan nota kesepahaman (MoU) antara ITS dengan Balitbang Kementerian ESDM. Beberapa pembaharuan ruang lingkup nota kesepahaman pada Maret 2014 tersebut adalah terkait peningkatan dan pengembangan sumber daya mineral, minyak dan gas bumi, serta energi laut.

"Selain itu disepakati juga mengenai pengolahan dan pemurnian mineral, serta pengembangan transportasi dengan kendaraan listrik," ungkap Rektor ITS, Prof Joni Hermana yang turut mendampingi Jonan. (lut)

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.