Jonan Ajak Mahasiswa Bermanfaat Bagi Orang Lain

Seorang pemimpin harus bisa memberikan manfaat bagi sesama, bukan hanya untuk dirinya sendiri, dan itu bukan hanya didapatkan dari lembaga pendidikan formal.
JONAN COBA MOTOR LISTRIK: Menteri ESDM Ignasius Jonan mencoba motor listrik Gesits (Garasindo Electric Scooter ITS) di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10). Jonan yakin Motor Gesits yang yang sepenuhnya dibuat oleh mahasiswa ITS Surabaya dan didukung oleh Garasindo itu akan bisa bersaing dengan motor konvensional karena hemat energi dan ramah lingkungan. (Foto: Ant/Hafidz Mubarak A)

Manado, (Tagar 21/10/2017) – Seorang pemimpin harus mampu bermanfaat bagi orang lain. Hal ini dikatakan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat memberikan kuliah umum tentang kepemimpinan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, Sabtu (21/10) siang.

"Seorang pemimpin harus bisa memberikan manfaat bagi sesama, bukan hanya untuk dirinya sendiri, dan itu bukan hanya didapatkan dari lembaga pendidikan formal," kata Jonan.

Dia mengatakan, kalau mau menjadi pemimpin harus punya jiwa mengabdi, menjadi peneliti di sebuah lembaga pendidikan harus berpikiran terbuka tidak hanya menyimpan manfaatnya bagi diri sendiri.

Menurut Jonan, memang belajar di lembaga pendidikan formal, akan membuat seseorang mendapatkan gelar akademik, tetapi itu bukanlah hal yang terutama, sebab banyak juga yang berhasil meskipun tidak menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi.

Dia mengangkat contoh, beberapa orang berhasil dunia yang bisa berhasil dan menjadi pemimpin yang disegani karena bisa bermanfaat bagi orang lain.

Jonan menyebutkan, nama Jack Ma, pemilik dan pendiri alibaba grup, perusahan perdagangan dalam jaringan terbesar di dunia, yang lahir dari keluarga miskin, dan tidak diterima di berbagai perguruan tinggi, tetapi akhirnya berhasil.

Jonan mengajak para mahasiswa yang merupakan orang muda untuk memiliki cita-cita, bukan yang tinggi, tetapi yang luhur, yakni bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya sukses sendiri.

"Itulah inti kepemimpinan atau leadership, yaitu bagaimana kita bermanfaat bagi orang lain yang ada di sekitar kita," ujarnya.

Dia mengatakan, anak muda yang kuliah dan meneliti, maka penelitiannya yang dibuat hasilnya harus diberikan buat orang banyak, bukan hanya untuk mendapatkan penghormatan dari orang lain, tetapi bagaimana bermanfaat bagi sesama manusia. (ant/yps)

Berita terkait