TAGAR.id, Jakarta - Jokpro kompori rakyat demo MPR untuk tuntut Jokowi presiden tiga periode. Agar MPR segera mengamandemen UUD 1945 berkaitan masa jabatan presiden, dari maksimal dua periode menjadi tiga periode.
Bahasa halusnya, Jokpro mengajak seluruh masyarakat Indonesia di manapun berada untuk ramai-ramai datang ke MPR RI untuk menyampaikan aspirasi Jokowi 3 periode.
Ajakan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Minggu, 31 Juli 2022.
“Pasti saya berharap semakin banyak kelompok masyarakat yang sepakat dengan Jokpro 2024. Saya mengajak kita semua datang ke MPR RI untuk menyampaikan aspirasi Jokowi 3 periode," kata Timothy.
"Boyongan aja datang ke MPR atas nama daerah masing-masing, secara spontan dan simultan," kata Timothy pula.
"Giliran saja, misal hari ini masyarakat Sulut, lusa masyarakat NTT, 5 hari lagi giliran masyarakat Papua, begitu terus. Kalau ini terlaksana, maka betul-betul tsunami dukungan Jokowi 3 periode akan terlihat,” ujar Timothy.
Pada awalnya Timothy mengamini pendapat pendiri lembaga survei Cyrus Network Hasan Nasbi.
Hasan Nasbi menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai 'little Jokowi' atau Jokowi kecil.
"Little Jokowi itu artinya dia dianggap sangat mirip dengan Jokowi tapi tidak sebaik Jokowi," kata Hasan di Jakarta, Sabtu, 30 Juli 2022.
Hasan khawatir jika Ganjar dicalonkan menjadi capres 2024 akan memicu polarisasi. Apa lagi jika disandingkan dengan Gubernur Anies Baswedan.
Sebab, para pendukung Anies akan mengeluarkan penolakan keras kepada Ganjar seperti kepada Jokowi.
"Jadi semua kebencian dari orang-orang yang mendukung Anies ini, semua kebencian pada Jokowi itu copy paste tuh. Jadi kalau tidak mau ada polarisasi yang politik identitas, desain politiknya jangan kasih orang-orang ini untuk di atas,” ujar Hasan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono merasa bersyukur semakin banyak pihak atau kelompok masyarakat yang sejalan dengan perjuangan Jokpro 2024.
Giliran saja, misal hari ini masyarakat Sulut, lusa masyarakat NTT, 5 hari lagi giliran masyarakat Papua, begitu terus. Kalau ini terlaksana, maka betul-betul tsunami dukungan Jokowi 3 periode akan terlihat.
Bagi dirinya, pernyataan Hasan Nasbi semakin menegaskan bahwa hal-hal yang dikhawatirkan Jokpro 2024 itu bukan mimpi di siang bolong.
“Tentu kami sangat bersyukur dengan adanya pernyataan dari Bang Hasan. Dalam acara tersebut kan Bang Hasan dengan tegas menguraikan hal-hal yang selama ini di khawatirkan Jokpro," kata Timothy.
"Sejak Juni 2021, kami menggemborkan ancaman polarisasi ekstrem dan penggunaan politik identitas yang berpotensi sangat besar menimbulkan tawuran nasional," lanjutnya.
Bahkan, kata Timothy, "Saya bisa bilang potensi konflik berdarah di seluruh Indonesia, jadi ini bukan mimpi di siang bolong atau jatuh dari langit.”
Timothy juga sepakat apabila Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dicalonkan menjadi capres 2024 akan memicu polarisasi.
Kalau tidak mau ada polarisasi dan politik identitas, Timothy mengusulkan Jokowi 3 periode sebagai solusi yang sangat efektif untuk menutup ruang bagi kelompok-kelompok yang akan menggunakan politik identitas sebagai ‘senjata’ politik.
“Sangat sepakat dengan Bang Hasan. Kalau Mas Ganjar dan Mas Anies yang dicalonkan sebagai capres di Pilpres 2024 itu kan sama saja berpotensi mengulang Pilpres 2014 dan 2019," katanya.
"Polarisasi di 2014 dan 2019 pasti akan terjadi lagi, bahkan bisa semakin ekstrem. Jokowi vs Prabowo chapter ke-2 akan terwujud, karena Ganjar diidentifikasi sebagai titisan Pak Jokowi sedangkan Anies diidentifikasi sebagai titisan Pak Prabowo," lanjut Timothy.
"Jadi bagi saya," lanjut Timothy, "Solusi yang paling efektif adalah Jokowi 3 periode berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024."
"Kalau Jokowi dan Prabowo berpasangan akan melawan kotak kosong, ini sangat efektif untuk menutup ruang bagi mereka. Kotak kosong kan tidak bisa diberi label capres umat islam atau kristen, tidak bisa pidato juga,” ujar Timothy.
Timothy berharap ke depan akan semakin banyak lagi masyarakat yang mengakui masalah polarisasi dan solusi yang ditawarkan Jokpro 2024.
Beberapa lembaga survei menunjukkan tidak tinggi antusiasme masyarakat terhadap ide Jokowi presiden tiga periode. []