Jokowi Tidak Ingin Regulasi dan Peraturan Berbelit

Presiden RI Jokowi menginginkan regulasi dan peraturan yang dibuat pemerintah ke depannya tidak lagi berbelit.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 11 November 2019. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan harus ada perubahan peraturan yang sering memperlambat gerak pemerintah untuk mengambil kebijakan. Dia tidak ingin regulasi menjadi berbelit. 

Menurut Jokowi, dalam konteks ini diperlukan penataan regulasi secara intensif, baik dari tingkat pusat maupun daerah. Hal itu dia sampaikan dalam sambutan acara Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) 2019.

Sedikit-sedikit diatur. Akhirnya apa? Kecepatan kita dalam bergerak dan kecepatan kita dalam memutuskan terhadap perubahan-perubahan yang ada menjadi tidak cepat.

"Fleksibilitas dan kecepatan itu yang paling penting. Semua negara akan menuju ke situ. Siapa yang lebih cepat mendahului, dia yang menang," ucap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 13 November 2019.

Jokowi merasa sudah berulang kali menyampaikan hal tersebut agar tidak perlu lagi ada regulasi berlapis, karena sudah menjadi suatu keniscayaan. 

Dia menilai, regulasi yang ramping dan tidak berbelit-belit akan memungkinkan pemerintah bergerak cepat dan menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan global.

Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 ini ingin regulasi benar-benar dirapikan di masa jabatannya yang ke-2 menjabat sebagai Presiden RI. 

Jokowi melihat pemerintah, baik dari tingkat pusat hingga daerah seakan berlomba-lomba membuat peraturan. Padahal, lanjutnya, aturan-aturan yang dibuat tidak menjamin penyelesaian suatu masalah bila tidak dilihat secara menyeluruh.

"Sedikit-sedikit diatur. Akhirnya apa? Kecepatan kita dalam bergerak dan kecepatan kita dalam memutuskan terhadap perubahan-perubahan yang ada menjadi tidak cepat," katanya.

"Padahal sekarang negara sebesar apapun inginnya fleksibel, cepat merespons setiap perubahan. Kita malah memperbanyak aturan buat apa?," ujarnya terheran-heran.

Presiden RI ke-7 ini mengharapkan pemerintah daerah di seluruh Indonesia tidak mengeluarkan banyak regulasi. "Negara ini sudah kebanyakan peraturan dan negara kita ini bukan negara peraturan. Semua diatur malah kita terjerat sendiri," kata Jokowi. []

Berita terkait
Jokowi dan Prabowo Subianto Mainkan Politik Rileks
Bersatunya Jokowi dan Prabowo Subianto dalam pemerintahan secara tidak langsung mengajak seluruh kalangan agar berpolitik secara rileks.
Jokowi ke Aparat: Jangan Gigit Orang yang Benar
Peresiden Jokowi menegaskan aparat hukum jangan sampai menggigit orang yang salah.
Jokowi Cemburu PKS-NasDem, Mardani: Selesaikan BPJS
Respons Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera ketika Jokowi mengatakan cemburu PKS dekat dengan NasDem.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara