Jokowi Minta Daerah Mesaspadai Lonjakan Kasus dan Kebut Vaksinasi

Presiden Jokowi meminta agar para kepala daerah berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun di daerahnya
Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi Covid-19 yng digelar di halaman RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh, Kota Banjarmasin, Kalsel, 21 Oktober 2021 (Foto: setkab.go.id - BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), meminta agar para kepala daerah berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun di daerahnya. Sejumlah daerah sempat mengalami kenaikan kasus meskipun sedikit, misalnya di Maluku Utara tiga minggu yang lalu, di Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara dua minggu yang lalu, dan di Gorontalo, Kalimantan Barat, serta Sulawesi Tenggara di minggu kemarin.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia, 25 Oktober 2021, secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta.

“Meskipun kecil merangkak naik, tetap harus diwaspadai. Artinya apa? Kenaikan itu ada meskipun kecil. Oleh sebab itu, saya minta Gubernur, Pangdam, Kapolda mengingatkan kepada Bupati, Wali Kota, kepada Kapolres dan juga Dandim, Danrem agar tetap meningkatkan kewaspadaan, memperkuat tracing dan testing, dan juga tes betul-betul kontak eratnya dengan siapa,” ujar Presiden.

jokowi tinjau vaksinasi di serangPresiden Joko Widodo berdialog dengan pendidik dan tenaga pendidik di Provinsi Banten melalui konferensi video, setelah peninjauan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di SMAN 4 Kota Serang, Selasa, 21 Septembe 2021 (Foto: setkab.go.id/Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Secara khusus, Presiden meminta jajarannya untuk mewaspadai peningkatan kasus yang terjadi di 105 kabupaten/kota.

“Kemudian juga ada 105 kabupaten/kota di 30 provinsi yang kasus positifnya naik. Meskipun, sekali lagi, meskipun sedikit tetapi tetap ini harus diwaspadai. Ada 105 kabupaten dan kota,” ujarnya.

Presiden pun mengingatkan agar semua pihak memaksimalkan penggunaan platform aplikasi PeduliLindungi, utamanya di mal, di tempat-tempat wisata, dan di pasar-pasar. Presiden juga melihat masih ada tempat-tempat tersebut yang belum ada QR Code PeduliLindungi tetapi tetap dibuka.

“Controlling seperti ini harus diingatkan kepada keluarga kita, tempat-tempat wisata, mal, dan lain-lainnya harus terus diwaspadai dan dikontrol,” katanya.

Di samping itu, Presiden juga mengingatkan seluruh kepala daerah untuk terus mempercepat vaksinasi untuk melindungi rakyat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Hingga hari ini, vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 182 juta dosis, yaitu 54 persen dosis pertama dan 32 persen dosis kedua.

jokowi tinjau vaksinasi di cilacapPresiden Joko Widodo didampingi Seskab Pramono Anung, Ka-BIN Budi Gunawan, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau vaksinasi door to door di Kampung Nelayan Sentolo Kawat, Cilacap, Jateng, 23 September 2021 (Foto: setkab.go.id - BPMI Setpres/Laily Rachev)

“Perlu saya ingatkan untuk daerah-daerah yang vaksinasinya masih rendah, masih di bawah 50 (persen) agar dikejar untuk bisa mencapai di atas 50 (persen) di bulan November, dan bisa mencapai di atas 70 (persen) di akhir Desember, akhir tahun, karena ini penting sekali dalam kita menjaga, melindungi rakyat kita dari terpaparnya Covid-19 dan juga yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi,” jelas Presiden. (BPMI SETPRES/UN)/setkab.go.id. []

Strategi Vaksinasi Covid-19 di Daerah Diubah Untuk Kejar Target

Tito Karnavian Ingin Program Vaksinasi Dipimpin Langsung Kepala Daerah

Jokowi Ajak Pemerintah Daerah Dukung Satu Juta Vaksinasi Per Hari

Sri Mulyani Alihkan Dana Daerah untuk Program Vaksinasi

Berita terkait
Strategi Vaksinasi Covid-19 di Daerah Diubah Untuk Kejar Target
Pemerintah meminta proses vaksinasi bisa diselesaikan total pada Oktober 2021, target yang mungkin sangat berat untuk dicapai
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina