Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan dirinya akan terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan terus melakukan sosialisasi mengenai Covid-19 dengan melibatkan ibu-ibu Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK).
"Saya ingin agar yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian kita. Saya ingin fokus saja. Seperti yang saya sampaikan yang lalu, mungkin dalam dua minggu ini kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.
Angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global.
Untuk mendukung sosialisasi protokol kesehatan dari rumah ke rumah kepada masyarakat, peran ibu-ibu PKK dipandangnya amat penting untuk terlibat.
Baca juga: Jokowi Sebut Masyarakat Makin Banyak Khawatir Corona
"Saya kira PKK ini juga sangat efektif untuk door to door urusan masker. Urusan perubahan perilaku betul-betul harus kita lakukan dengan komunikasi di TV, di medsos, dan lain-lain secara masif dalam dua minggu ini dengan cara-cara yang berbeda," ucap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan masyarakat kian khawatir terhadap situasi di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadikan masyarakat semakin takut, yaitu longgarnya kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Saya tidak tahu sebabnya apa. Tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid-19. Entah karena kasusnya meningkat atau, terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan, tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," tuturnya.
Baca juga: Erdogan Telepon Jokowi, Bahas Vaksin Covid-19
Jokowi kemudian merujuk pada kasus angka meninggal akibat Covid-19, semakin hari makin banyak menelan korban jiwa.
"Dan kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama," ujar Jokowi. []