Jokowi Sebut Masyarakat Makin Banyak Khawatir Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akhir-akhir ini masyarakat sangat mengkhawatirkan situasi di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahan rancangan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 dalam konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan, akhir-akhir ini masyarakat sangat mengkhawatirkan situasi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Jokowi menyebut terdapat beberapa hal yang menjadikan masyarakat semakin takut, yaitu longgarnya kedisiplinan masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid-19. Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan, tidak semakin sedikit tapi semakin banyak," kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.

Jokowi merujuk pada kasus yang terjadi di Indonesia akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, masyarakat Indonesia semakin hari semakin banyak meninggal dunia akibat virus corona jenis baru itu.

Baca juga: Tengku Zulkarnain Singgung Ekonomi Utang era Jokowi

"Dan kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama," ucap Jokowi.

Diketahui untuk kasus yang terjadi di dunia, hanya dalam wkatu tiga hari sejak tanggal 30 Juli 2020, jumlah kasus infeksi Covid-19 bertambah 1 juta. Sehingga, tanggal 2 Agustus 2020, pukul 08.23 WIB, seperti dilaporkan situs independen, worldometer, jumlah kumulatif Covid-19 mencapai 18.008.894 dengan 688.591 kematian.

Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid-19.

Situs worldometer menyajikan data Covid-19 dari 213 negara dan teritori, serta 2 kapal pesiar mewah secara real time, dan terdapat link ke negara-negara yang melaporkan kasus Covid-19.

Baca juga: Erdogan Telepon Jokowi, Bahas Vaksin Covid-19

Jika dihitung sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan tentang virus baru yang belum teridentifikasi dari Wuhan, China, tanggal 31 Desember 2019, sampai tanggal 2 Agustus 2020, hanya 215 hari. Maka, kalau dipukul rata setiap hari 83.762 warga dunia tertular virus corona.

Lima negara penyumbang terbanyak kasus Covid-19 dunia yang menempati peringkat 1 sampai 5 global, yaitu:

Amerika Serikat (AS) 4.763.609 (26,45%)

Brasil 2.708.876 (15,05%)

India 1.751.919 (9,73%)

Rusia 845.443 (4,70%)

Afrika Selatan 503.290 (2,79%). []

Berita terkait
Warna-warni Jembatan Jokowi di Kabupaten Magelang
Jembatan ini dinamai Jembatan Jokowi, diresmikan Presiden Jokowi pada 2017. Keindahan alam dan warna warni jembatan jadi daya tarik.
Takdir Gibran dan Bobby Bukan di Tangan Jokowi
Takdir Gibran dan Bobby apakah kelak jadi wali kota Solo dan wali kota Medan, bukan di tangan Jokowi tapi di tangan rakyat Solo dan rakyat Medan.
Tengku Zul Sebut Kritik Kinerja, Bukan Fisik Jokowi
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menyatakan tak pernah melontarkan kritik fisik pada Presiden Jokowi.