Jokowi Dicinta Rakyatnya, Ini Empat Alasannya

Empat tahun menjadi Presiden RI, Jokowi dinilai semakin dicinta rakyatnya. Ini empat alasannya.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan santri pada acara Apel Akbar Santri Nusantara 2018 di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah (20/10/2018). Acara dihadiri sekitar 48 ribu santri tersebut dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Jakarta, (Tagar 21/10/2018) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie melihat dari tahun ke tahun kecintaan rakyat Indonesia pada Presiden Joko Widodo semakin meningkat. Hal ini terus berlangsung hingga tahun keempat.

Jokowi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014.

Grace menilai ada empat hal yang membuat Presiden Joko Widodo dicinta rakyat Indonesia.

"Pengalaman personal saya dengan Pak Jokowi, serta hasil observasi saya dari interaksi dengan masyarakat menyimpulkan, ada empat hal yang membuat Pak Jokowi dicintai rakyat," kata Grace Natalie melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Minggu seperti dilansir kantor berita Antara.

Keempat hal tersebut, pertama, Jokowi adalah figur pekerja keras. 

"Pak Jokowi yang menerapkan slogan 'kerja, kerja, kerja' siang malam dalam empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi, telah menyelesaikan banyak proyek pembangunan, bahkan yang sebelumnya diasumsikan tidak akan bisa diselesaikan," katanya.

Kedua, Jokowi adalah pemimpin yang sederhana, bersahaja, sabar, santun, rendah hati, serta taat beribadah. Menurut dia, Ini adalah karakter utama pemimpin yang sulit dicari pembandingnya.

Ketiga, Jokowi berhasil memisahkan proyek pembangunan dan bisnis keluarganya. 

"Istri, anak, serta mantunya membuka usaha sendiri yang tidak ada hubungannya dengan anggaran negara," katanya.

Keempat, Jokowi adalah pemimpin yang energik. 

Menurut Grace, Jokowi adalah sosok pemimpin yang tidak hanya duduk di istana, tapi berkeliling mengecek proyek pembangunan.

"Pak Jokowi bertemu rakyat, berdialog dan menyerap aspirasi rakyat. Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh pemimpin yang energik serta memiliki kesehatan fisik yang paripurna," jelasnya.

Ekonomi Tumbuh Positif 

Sementara itu Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif di tengah ketidakstabilan perekonomian global selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 adalah 5,02 persen dan saat ini adalah 5,17 persen.

"Padahal, ada sejumlah negara yang pertumbuhan ekonominya negatif," katanya di Jakarta, Minggu.

Menurut Karding, pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap tumbuh positif menunjukkan kesungguhan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan, dan sesuai dengan tahapan dalam Nawacita.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melihat, inflasi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo juga terjaga di bawah batas toleransi inflasi yang ditetapkan dalam APBN 2018.

Menurut Karding, pada ABPN 2018 ditetapkan batas toleransi inflasi adalah 3,50 persen, tapi realitas inflasi hanya 2,88 persen. 

"Itu artinya, stabilitas harga dapat terjaga, daya beli masyarakat tetap baik, dan bahkan angka pengangguran menurun," katanya.

Karding menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpunnya, angka pengangguran di Indonesia terus menurun sejak 2014, yakni 5,94 pada 2014, 5,81 pada 2016, 5,61 pada 2017, serta 5,13 pada 2018.

"Jumlah pengangguran terbuka, karena terciptanya lapangan kerja baik di sektor formal maupun informal seperti UKM dan transportasi online," katanya.

Karding juga melihat, kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat yang ditandai dengan indek ginie ratio menjadi lebih menjadi lebih merata sehingga lebih baik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ginie ratio pada 2014 adalah 0,41 dan pada 2018 saat ini sudah menurun menjadi 0,38.

Keberhasilan pembangunan, khususnya di bidang ekonomi, menurut Karding, karena pemerintahan Presiden Joko Widodo menjalankan program Pemerintah sesuai dengan Nawacita yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah serta rencana kerja pemerintah (RPJM dan RKP).

Menurut Karding, dalam Nawacita, program pembangunan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo ada tahapan yakni, peletakan pondasi, percepatan pembangunan, pemerataan, serta pembangunan manusia.

"Dalam kondisi ketidakstabilan perekonomian global saat ini, pemerintahan Presiden Jokowi harus pembangunan manusia dan menguatkan daya saing perekonomian untuk kesejahteraan rakyat," katanya. []

Berita terkait