Joe Biden Perkecil Skala Pelantikan Presiden Cegah Pandemi

Joe Biden merencanakan acara pelantikan dengan skala yang lebih kecil untuk mencegah meluasnya perebakan virus corona
Para pekerja, 28 November 2020, membangun panggung untuk penonton di depan Gedung Putih menjelang upacara pelatikan presiden di Washington DC, 20 Januari 2021. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta - Berbeda dengan Presiden Donald Trump yang memulai masa pemerintahannya dengan perdebatan soal jumlah massa yang datang saat pelantikannya, Presiden AS terpilih, Joe Biden, Jumat, 4 Desember 2020, mengatakan ia merencanakan acara pelantikan dengan skala yang lebih kecil. Hal itu untuk mencegah meluasnya perebakan virus corona.

Mantan wakil presiden Partai Demokrat itu mengatakan ia berharap dilantik pada 20 Januari 2021 nanti di platform yang sedang dibangun di tangga gedung Kongres Amerika. Namun, dia ingin menghindari kerumunan massa yang biasanya berkumpul di Monumen Nasional dan di sepanjang Pennsylvania Avenue untuk melihat upacara dan parade.

“Dugaan saya, mungkin tidak akan ada parade pelantikan secara besar-besaran di Pennsylvania Avenue. Namun, saya kira akan ada banyak aktivitas virtual di seluruh negara bagian di Amerika, yang melibatkan lebih banyak orang dibanding sebelumnya,” ujar Biden di kediamannya di Wilmington, Delaware, AS, di mana ia sedang mempersiapkan pemerintahan barunya.

Pemerintah Trump dimulai pada Januari 2017 dengan kehadiran juru bicara Gedung Putih – ketika itu, Sean Spicer. Spicer mengecam keras sejumlah media karena mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan kerumunan massa yang lebih kecil dibanding saat pelantikan bersejarah Presiden Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama pada tahun 2009.

Biden mengatakan stafnya sedang bekerja dengan tim yang sama yang mengurus Konvensi Nasional Partai Demokrat yang juga dilangsungkan secara virtual, untuk merencanakan upaya pengambilan sumpah tanpa meningkatkan risiko perebakan Covid-19 yang telah kembali meningkat pesat di Amerika.

“Orang-orang ingin merayakan hal ini,” ujar Biden. “Orang-orang ingin mengatakan kita telah menyerahkan tongkat estafet. Kita bergerak maju. Demokrasi berfungsi.”

Upacara pelantikan umumnya diawali dengan kedatangan presiden yang akan selesai masa jabatannya dengan presiden terpilih yang baru, yang datang dengan mengendarai mobil bersama-sama dari Gedung Putih ke Capitol, atau gedung Kongres. Setelah presiden baru dilantik, ia akan kembali mengendarai mobil menuju Pennsylvania Avenue untuk menunjukkan bahwa ia siap memulai tugas barunya. Sementara itu mantan presiden akan meninggalkan tempat itu, biasanya dengan helikopter.

Trump, yang telah menolak mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 3 November 2020, belum mengatakan apakah ia akan menghadiri upacara pelantikan itu. Sebaliknya, menurut sumber yang memahami pembicaraan internal di Gedung Putih, ia sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan kampanye untuk mencalonkan diri kembali pada 2024, pada hari yang sama dengan hari pelantikan itu (em/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Program 100 Hari Pertama Joe Biden Warga AS Pakai Masker
Presiden terpilih AS, Joe Biden, meminta masyarakat AS untuk memakai masker selama 100 hari pertama setelah dia dilantik jadi presiden
Joe Biden Bertemu Pekerja dan Pebisnis Terdampak Pandemi
Presiden terpilih AS, Joe Biden, bertemu secara virtual dengan sejumlah pemilik usaha kecil dan pekerja yang alami kerugian ekonomi akibat pandemi
Tokoh Penting Pegang Posisi Kunci Kabinet Joe Biden
Presiden terpilih AS, Joe Biden, memilih anggota cabinet, yang mencerminkan keragaman penduduk Amerika Serikat
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban