TAGAR.id, Jakarta - Ketua Umum JMP 08, Poltak Agustinus Sinaga melihat polarisasi yang masih ada saat ini tidak lepas dari para pendukung salah satu calon yang secara membabi buta dan memiliki fanatisme berlebihan sehingga buta dan irasional melihat perbedaan ide dan gagasan.
Menurut Poltak, polarisasi yang terjadi di pemilu sebelumnya sudah sangat jauh berkurang, selain kedewasaan masyarakat yang mulai muncul dalam kontestasi politik, faktor Prabowo Subianto yang bersedia bergabung dengan pemerintahan Jokowi yang notabene adalah lawan tanding nya di pemilu sebelumnya berhasil menekan situasi polarisasi yang sempat terjadi.
"Sosok Prabowo dan Jokowi menjadi tokoh yang berhasil dalam mencontohkan betapa pentingnya persatuan Indonesia. Bukan tidak ada resiko bagi Prabowo dan Jokowi ketika mereka sama-sama membuka diri untuk bergabung, berbagai kritik pedas mereka terima dari pendukung masing-masing yang sempat ikut terpolarisasi dalam kontestasi politik pemilu lalu," ujar Poltak, Jumat, 11 Agustus 2023.
Namun, Poltak juga menilai bahwa dalam pemilu mendatang polarisasi di tengah masyarakat di pastikan tetap ada, masih banyak para partisan dan pendukung dari berbagai kelompok calon tertentu yang masih menggunakan narasi-narasi yang tidak sehat demi mempengaruhi masyarakat untuk membenci calon tertentu.
"Masih ada kelompok yang lebih sering melakukan bullying kepada calon lain ketimbang mempromosikan calonnya sendiri, lebih banyak menyerang pendukung calon tertentu dari pada bekerja untuk mendukung calon nya sendiri, nah di sini saya melihat orang-orang ini lebih kadrun dari kadrun dan lebih cebong dari cebong istilah polarisasi di pemilu 2019 silam.
"Mereka menjadi salah satu contoh yang bisa kami anggap sebagai kelompok yang memelihara adanya polarisasi ditengah masyarakat disadari atau tidak, karena narasi yang selalu dikeluarkan bersifat tendensius menuduh dan subjektif," katanya.[]