Jika Jakarta Lockdown, Anies: 5 Sektor Tetap Jalan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut 5 sektor tidak akan mati jika Jakarta lockdown.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Kepala BNPB Doni Monardo (kanan) di Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020. (Foto: Antara/Dewanto Samodro/wsj)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut denyut kegiatan Ibu Kota yang terdiri dari 5 sektor tidak akan mati jika karantina wilayah atau lockdown diterapkan. Dia menyampaikannya setelah mengirimkan surat usulan karantina wilayah di Jakarta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Di dalam usulan, kami menyebutkan beberapa sektor yang masih berkegiatan," kata Anies dalam temu wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin, 30 Maret 2020.

Itu yang kita pandang perlu mendapat perhatian tentu ada sektor-sektor esensial lainnya.

Setidaknya ada lima sektor yang paling penting menurut Anies tetap berkegiatan di Jakarta selama karantina wilayah. Kelima sektor itu ialah energi, pangan, kesehatan, komunikasi, dan kelima adalah keuangan. "Itu yang kita pandang perlu mendapat perhatian tentu ada sektor-sektor esensial lainnya. Ini hanya contoh, lima hanya contoh," ujarnya.

Hanya saja, hingga berita ini diterbitkan, karantina wilayah belum diterapkan di Jakarta. Anies mengatakan, kewenangannya hanya bisa mengusulkan karantina wilayah sementara Pemerintahan Pusat yang memutuskan. "Oh itu semua bukan di kita keputusannya bukan di kita," ujarnya.

Segala bentuk skenario menghadapi konsekuensi karantina juga telah dipersiapkan Pemprov DKI. Di antaranya, kata Anies, distribusi logistik kepada masyarakat selama karantina.

“Kita siapkan semua skenario. Hari-hari ini kita mengatur itu semua. Termasuk menyusun ditribusi logistik untuk masyarakat,” ujarnya.

Anies mengatakan, kondisi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Jakarta masih mengkhawatirkan. Tingkat penularannya masih cukup tinggi.

“Lonjakan kasus cukup besar. Karena itu, kepada seluruh masyarakat untuk serius dalam melaksanakan pembatasan jaga jarak atau biasa disebut sekarang physical distancing untuk mencegah penularan. Ini harus dikerjakan secara amat serius,” katanya.

Hingga Senin, 30 Maret 2020, pukul 20.00 WIB, pasien positif virus corona di Jakarta berjumlah 698 orang. Angka itu terbanyak di Indonesia. Termasuk jumlah kematian 74 orang.  Sementara yang dinyatakan sembuh 48 orang.

Bermula dari warga Depok yang berinteraksi di Jakarta dengan warga negara asing di Jakarta, virus itu kini menyebar hingga 31 dari 36 provinsi di Tanah Air. Demi mencegah penularan yang semakin meluas, berbagai kalangan meminta Jakarta dan daerah yang dianggap pusat sebaran corona lainnya segera dikarantina.

Menurut Anggota DPRD DKI Fraksi Demokrat, Mujiyono, bila karantina wilayah diterapkan di Jakarta maka pemerintah pusat menanggung biaya hidup warga DKI Rp 8,4 triliun. Jika Pemprov DKI urun tangan membantu pembiayaan, beban distribusi logisktik selama karantina semakin ringan.

"Kewenangan menetapkan karantina wilayah atau lockdown menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Tapi baiknya, Pak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera bersikap, karena Jakarta butuh lockdown 14 hari saja agar corona tidak meluas," kata Mujiono. []

Berita terkait
Wali Kota Bekasi Tepis Kebijakan Lockdown
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan tidak ada kebijakan lockdown di Cibitung dan Tambun Selatan, untuk memutus penyebaran virus corona.
Demokrat Rinci Biaya Lockdown Jakarta Rp 8,4 Triliun
Partai Demokrat telah merinci bila Jakarta karantina wilayah atau lockdown maka biaya yang dikeluarkan Rp 8,4 triliun.
Opsi Lockdown Jakarta, Anies Diminta Terbuka ke Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta terbuka ke Presiden Jokowi soal opsi lockdown lokal atau karantina wilayah Ibu Kota.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.