Jakarta, (Tagar 5/3/2019) - Partai Demokrat sedang dirundung masalah. Elit partai tersebut, Andi Arief, kepergok mengonsumsi narkoba jenis sabu oleh Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri di Jakarta Barat, Minggu (3/3).
Andi Arief adalah Wakil Sekretaris Jenderal, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat yang didapuk pada 2017, untuk periode kepengurusan 2012-2020. Lalu bagaimana nasib Andi Arief di Partai Demokrat?
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyesalkan terjadinya kasus pada Andi Arief. Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menilai Andi, sebagai sosok pemberani sekaligus kontroversial dalam menyuarakan pendapat.
"Bung Andi Arief, selaku politisi, adalah kawan setia dalam perjuangan. Sosoknya berani, sekaligus kontroversial. Ia berani bersuara lantang dan tidak takut dengan siapapun. Ia berdiri di atas akal sehat dan kebenaran," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar News, Selasa (5/3).
Baca juga: Sosok Perempuan Bareng Andi Arief saat Penangkapan Akhirnya Terkuak
Namun, menurutnya kasus yang menimpanya adalah kasus pribadi yang tak ada urusannya dengan partai. Karena dirinya tidak berwenang untuk memberikan keputusan mengenai nasib Andi di partainya, ia pun menyerahkan sepenuhnya pada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
"Tadi malam saya sudah berkomunikasi dengan Sekjen PD, karena sejak 1 Maret, tugas harian PD dilakukan oleh Sekjen. Kebijakan dan tindakan Partai lebih lanjut berkaitan dengan masalah Bung Andi Arief sepenuhnya menjadi kewenangan dari Dewan Pimpinan Pusat," jelas dia.
Baik AHY, maupun partainya sebenarnya belum memberikan jawaban pasti mengenai nasib Andi Arief di Partai Demokrat. Sedangkan SBY, yang kenal Andi sedang menemani Ani Yudhoyono menjalani perawatan di National University Hospital, Singapura.
Lalu, bagaimanakah nasib Andi di Partai Demokrat dan siapakah sosok yang akan menggantikannya?
"Mungkin untuk saat ini, posisi Wasekjen mungkin dinonaktifkan sementara, di tengah SBY yang berfokus pada keluarganya," jelas Peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati kepada Tagar News, Selasa (5/3).
Di tengah kegamangan Partai Demokrat, Andi yang saat ini masih diperiksa selama 3x24 jam karena kasusnya, malah membuat cuitan di akun Twitter pribadi miliknya. Publik menduga bahwa cuitan tersebut adalah pernyataan mundur dari Wasekjen Partai Demokrat.
Lantas apakah cuitan Andi isyaratkan mundur dari partai besutan Presiden Indonesia ke-6 itu?
"Tak Ingin berakhir di sini. Kesalahan bisa saja membenamkan, namun upaya menjadi titik awal pencarian jalan hidup dengan kualitas berbeda jika benar-benar tak putus asa," ujar dia dalam akun twitter pribadi miliknya @AndiArief__, pada Selasa (5/3), sekitar pukul 19.23 WIB.
"Mohon maaf, saya telah membuat marah dan kecewa. Doakan saya bisa memperbaiki salah menuju benar," jelas Andi memohon maaf di Twitternya tersebut.
Baca juga: Cuitan Andi Arief Isyaratkan Mundur dari Partai Demokrat?
