TAGAR.id, Seoul, Korsel – Perdana Menteri (PM) Jerman, Olaf Scholz, dan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, hari Minggu, 21 Mei 2023, berjanji akan lebih bekerja sama untuk membangun rantai pasokan industri yang stabil dan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh Korea Utara (Korut), yang memiliki senjata nuklir.
PM Scholz dan Presiden Yoon menyampaikan ini ketika bertemu kembali di Seoul, setelah menyelesaikan pertemuan G7 di Hiroshima, Jepang.
Segera setelah mendarat di Seoul, PM Scholz mengunjungi sisi selatan perbatasan yang memisahkan kedua Korea dan dijaga sangat ketat. Ia mengimbau Korea Utara agar menghentikan aktivitas uji rudalnya.
Seorang pria menonton televisi di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan rudal balistik di atas Jepang, 4 Oktober 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Kim Hong-Ji)“Peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara itu tidak saja melanggar hukum internasional, tetapi juga menjadi beban warga Korea Selatan, Jepang dan seluruh kawasan,” ujar Scholz.
Scholz menambahkan perpecahan Jerman menjadi dua negara telah berakhir lebih dari 30 tahun lalu, tetapi “tetap menjadi kenyataan pahit bagi sahabat-sahabat Korea kita.” “Ini adalah pengalaman yang menyatukan kita,” ujarnya.
Yoon dan Scholz adalah sebagian dari pemimpin yang ikut serta dalam KTT G7 di Hiroshima, Jepang, yang diramaikan dengan kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Mereka membahas cara melawan invasi berkepanjangan Rusia ke negaranya. (em/ka)/voaindonesia.com. []