Jerapah Putih Terakhir di Dunia Dipantau Penjaga Hutan

Jerapah putih satu-satunya di dunia, dilengkapi dengan alat pelacak GPS untuk menghindari pemburu di bagian timur laut Kenya, Afrika
Penjaga hutan khawatir kulit putih unik jerapah ini dapat membuat hewan tersebut rentan terhadap pemburu (Foto: bbc.com/Indonesia - ISHAQBINI HIROLA COMMUNITY CONSERVANCY)

Jakarta - Jerapah putih satu-satunya di dunia, kini dilengkapi dengan alat pelacak GPS (Global Positioning System) untuk menghindari pemburu di bagian timur laut Kenya, Afrika. Sebuah kelompok konservasi mengatakan penjaga hutan dapat memantau pergerakan jerapah jantan secara real time.

Jerapah tersebut memiliki kondisi genetik langka bernama leucism, yang membuatnya kehilangan pigmentasi kulit. Diperkirakan sebagai spesies terakhir dari jerapah putih, setelah pemburu membunuh dua ekor jerapah putih lain pada bulan Maret 2020.

Para pemburu hutan khawatir jerapah tersebut akan mengalami nasib yang sama seperti dua jerapah lain - seekor betina dan anaknya yang berusia tujuh bulan - yang memiliki kondisi yang sama dengannya.

Bangkai kedua jerapah putih itu ditemukan di kawasan konservasi di timur laut Garissa, Kenya, tempat jerapah jantan hidup sendirian.

Ishaqbini Hirola Community Conservancy, yang mengawasi satwa liar di daerah tersebut, mengatakan alat pelacak itu dipasang di salah satu tanduk jerapah pada 8 November lalu.

Dalam sebuah pernyataan tertulis pada Selasa, 17 November 2020, LSM tersebut mengatakan bahwa alat pelacak itu akan memberikan informasi terbaru setiap satu jam terkait keberadaan jerapah tersebut, memudahkan para penjaga hutan untuk "menjaga agar hewan unik inii aman dari pemburu".

keluarga jerapanKeluarga jerapah putih jantan - yang terdiri dari seekor betina dan seekor anak jerapah - ditemukan tewas pada Maret tahun ini (Foto: bbc.com/Indonesia - ISHAQBINI HIROLA COMMUNITY CONSERVANCY)

Manajer kelompok konservasi tersebut, Mohammed Ahmednoor, berterima kasih kepada para pelestari alam atas bantuan mereka dalam melindungi jerapah dan satwa liar lainnya. "Tempat penggembalaan jerapah telah diberkati dengan hujan lebat baru-baru ini dan vegetasi yang melimpah menjadi pertanda baik bagi masa depan jerapah putih jantan," katanya.

Komunitas alam liar Kenya, badan konservasi utama di Afrika bagian timur, mengatakan pihaknya dengan senang hati membantu upaya melindungi "satwa liar unik seperti satu-satunya jerapah putih yang diketahui".

Jerapah putih pertama kalinya ditemukan di Kenya pada Maret 2016, sekitar dua bulan setelah adanya sebuah penampakan di negara tetangga Tanzania.

Satu tahun kemudian, jerapah putih kembali menjadi tajuk utama setelah seekor jerapah putih betina dan anaknya tertangkap kamera di area konservasi di Garissa, Kenya.

letak kenyaLetak Kenya di Afrika (Foto: bbc.com/Indonesia)

Hidup di lebih dari 15 negara di Afrika, jerapah adalah mamalia tertinggi di dunia. Mereka menjadi sasaran pemburu untuk kulit, daging dan bagian badannya.

Sekitar 40% populasi jerapah telah menghilang dalam waktu 30 tahun terakhir, dengan perburuan dan perdagangan satwa liar berkontribusi pada penurunan populasi satwa ini, menurut Yayasan Satwa Liar Afrika (AWF).

Jerapah telah ditetapkan sebagai spesies rentan dalam daftar Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), dengan perkiraan populasi 68.293 ekor secara global (bbc.com/Indonesia). []

Berita terkait
Presiden Donald Trump di Mata Karikaturis Afrika
Sikap dan perilaku Presiden AS, Donald Trump, yang tergolong kasar di dunia diplomasi digoreskan karikaturis Afrika jadi karikatur
0
Atasi Kenaikan Covid-19 Los Angeles Akan Wajibkan Masker Kembali
Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), akan menjadi kota besar pertama yang pada musim panas ini kembali mewajibkan pemakaian masker