Jepang Bersiap Sambut Turis Asing Mulai 11 Oktober 2022

Berbagai toko elektronik, maskapai penerbangan, dan lokasi wisata memiliki harapan besar bahwa bisnis mereka akan segera pulih
Seorang karyawan toko menata barang-barang suvenir yang dijual di toko Akky di distrik elektronik Akihabara, Tokyo, 3 Oktober 2022. (Foto: voaindonesia.com - AP/Yuri Kageyama)

TAGAR.id, Tokyo, Jepang – Pelancong asing akan dapat mengunjungi Jepang tanpa visa, tanpa tes PCR, dan tanpa karantina mulai, Selasa, 11 Oktober 2022.

Berbagai toko elektronik, maskapai penerbangan, dan lokasi wisata memiliki harapan besar bahwa bisnis mereka akan segera pulih.

Jepang menutup perbatasannya untuk sebagian besar pelancong asing hampir selama masa pandemi. Hanya paket-paket tur yang diizinkan beroperasi sejak Juni.

Dengan nilai yen yang kini melemah tajam terhadap dolar, Jepang diperkirakan akan menjadi pilihan yang menarik. Negara itu bukan tidak mungkin diserbu mereka yang suka berhemat.

Kawasan Akihabara TokyoKawasan Akihabara Tokyo, Jepang, 28 September 2020. (Foto: voaindonesia.com - Charly TRIBALLEAU/AFP)

Akihabara, kawasan bisnis di Jepang, sangat antusias akan perubahan baru kebijakan terkait pandemi itu. Selama pandemi, banyak toko di sana tutup karena tidak mampu bertahan. Kini, banyak dari pemilik toko di sana mengaku kesulitan mencari pegawai baru.

Kota Nara, yang terkenal dengan kuil, tempat pemujaan, dan tempat pembuatan sake, juga sangat mengharapkan kembalinya turis domestik dan asing. Suasana liburan yang damai dengan rusa berkeliaran bebas di taman dan dedaunan musim gugur yang indah, Nara merupakan tujuan wisata yang direkomendasikan bagi orang yang tidak suka keramaian, kata Katsunori Tsuji dari divisi promosi pariwisata Prefektur Nara.

“Berbagai aspek kehidupan telah dilestarikan orang-orang Jepang selama bertahun-tahun di Nara. Anda benar-benar merasakan dan menikmati, elemen spiritual itu,'' katanya.

Sekitar 32 juta turis asing mengunjungi Jepang pada 2019, sebelum pandemi. Sektor perjalanan dan pariwisata kemudian memberi kontribusi lebih dari tujuh persen terhadap perekonomian Jepang, menurut World Travel & Tourism Council.

Bandara Internasional Haneda TokyoRuang keberangkatan penumpang di Bandara Internasional Haneda Tokyo, terlihat kosong di tengah pandemi Covid-19, 25 Januari 2022. (Foto: voaindonesia.com - Philip FONG / AFP)

Maskapai utama Jepang, All Nippon Airways dan Japan Airlines, berencana meningkatkan jumlah penerbangan sebagai tanggapan atas perkiraan permintaan yang lebih tinggi. Keduanya sempat secara tajam mengurangi penerbangan selama pandemi.

Penerbangan yang akan kembali dibuka dalam beberapa bulan ke depan termasuk rute ke dan dari tempat-tempat seperti Honolulu, Frankfurt, New York, Seoul dan Paris.

Rute-rute itu dimaksudkan tidak hanya untuk menarik wisatawan yang datang tetapi juga untuk orang Jepang yang merencanakan liburan ke luar negeri selama Natal dan Tahun Baru. (ab/ka)/ Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jepang dan China Peringati 50 Tahun Normalisasi Hubungan Antara Kedua Negara
Pada 29 September 1972, PM Jepang, Kakuei Tanaka, dan PM China, Zhou Enlai, menandatangani komunike yang menormalkan hubungan mereka
0
Jepang Bersiap Sambut Turis Asing Mulai 11 Oktober 2022
Berbagai toko elektronik, maskapai penerbangan, dan lokasi wisata memiliki harapan besar bahwa bisnis mereka akan segera pulih