Jenis-Jenis Hujan di Indonesia

Hujan terbagi dalam beberapa jenis berdasar proses terjadinya, ukuran butiran airnya, dan besarnya curah hujannya.
Ilustrasi. (Foto: Mum HD Wallpaper)

Jakarta, (Tagar 21/2/2019) - Hujan merupakan suatu fenomena alam yang disebabkan faktor-faktor abiotik pada lingkup litisfer, atmosfer, dan hidrosfer yang saling berinteraksi dalam proses daur air atau siklus hidrologi. Hujan itu sendiri dapat dibagi berdasarkan 3 hal yaitu berdasarkan proses terjadinya, ukuran butiran airnya, dan besarnya curah hujannya. 

Hujan berdasarkan proses terjadinya dikelompokkan menjadi  enam jenis, yaitu hujan siklonal, hujan senithal, hujan orografis, hujan frontal, hujan muson, hujan buatan. 

Berikut penjelasannya:

1. Hujan  Siklonal

Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi disertai adanya angin yang berputar-putar pada titik tertentu. Jenis hujan siklonal umumnya hanya dapat terjadi di daerah sekitar katulistiwa. Ciri identik dari hujan ini bisa dilihat dengan mendung gelap pekat secara mendadak dan menghasilkan guyuran hujan yang sangat deras. 

2. Hujan senithal (zenithal)

Hujan ini diakibatkan adanya pertemuan pasat tenggara dan angin pasat timur. Hujan jenis ini juga umumnya hanya terjadi di sekitar katulistiwa. Udara panas hasil pertemuan kedua angin tersebut naik ke atmosfer dan menyebabkan suhu di sekitar awan turung secara perlahan. 

Penurunan suhu ini, terjadilah kodensasi yang secara berangsur-angsur menyebabkan awan mencapai titik jenuhnya. Pada saat di titik inilah hujan senithal kemudian turun membasahi bumi. 

Karakteristik Hujan ini biasanya ditandai dengan awan hitam atau gelap, banyak disertai guntur, terjadi siang hari ketika matahari sedang terik sekali atau ketika cuaca cerah, banyak disertai guntur, terjadi di wilayah yang mempunyai iklim tropis, terjadi dua kali dalam satu tahun, Air yang jatuh adalah hasil penguapan sumber air yang ada di permukaan bumi.

3. Hujan Orografis

Hujan ini terjadi akibat pergerakan awan ke arah horizontal yang dibawa angin. Angin membawa awan mencapai suatu daerah pegunungan dan mengalami kondensasi karena suhu dingin yang ada di sekitarnya. Kondensasi berangsur-angsur membuat awan mencapai titik jenuhnya sehingga terciptalah hujan. Karakteristik hujan ini adalah biasanya terjadi di daerah gunung atau wilayah pegunungan, turunnya air di lereng gunung, terjadi dikarenakan oleh angin fohn dan adanya udara yang mengandung uap air naik ke atas gunung. 

4. Hujan Frontal

Hujan ini terjadi akibat pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas. Pertemuan kedua udara tersebut terjadi pada sebuah tempat yang bernama “bidang front”. Pertemuan ini mengakibatkan masa udara dingin berada di bawah dan menstimulasi terjadinya hujan di sekitar bidang front. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh hujan frontal ini antara lain:

- Terjadi di daerah front, yakni daerah dimana ada pertemuan antara massa udara yang panas dengan massa udara yang dingin. Daerah seperti ini bisanya adalah daerah lintang dan daerah sub tropis.

- Terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.

- Apabila terjadi di daerah beriklim tropis maka bisa menyebabkan terjadinya hujan es. Hal ini karena kondensasi dari sumber air yang ada di Bumi membentuk awan (titik- titik air) dan menuju ke atas mempunyai suhu yang sangat dingin hingga mencapai 0ᵒ. Karena saking dinginnya, titik- titik air yang menuju ke atas tersebut akan membeku dan turun sebagai kristal- kristal es.

5. Hujan Muson  

Hujan ini diakibatkan pengaruh angin muson. Angin muson sendiri terjadi akibat pengaruh gerak semu tahunan matahari terhadap katulistiwa bumi. Di Indonesia, jenis jenis hujan ini terjadi antara Oktober sampai April, sementara di kawasan Asia Timur terjadi antara Mei sampai Agustus. Karena siklus angin dan hujan muson inilah kita mengenal adanya musim hujan dan musim kemarau. Berikut ini merupakan karakteristik yang dimiliki oleh hujan muson:

- Terjadi karena disebabkan oleh berhembusnya angin muson barat

- Biasanya terjadi rutin atau setiap hari dan disebut sebagai musim penghujan

- Biasanya terjadi selama enam bulan lamanya

- Terjadi di antara bulan Oktober hingga Maret

- Terjadinya rata di wilayah Indonesia

6. Hujan Buatan

Hujan ini terjadi akibat campur tangan manusia dalam memanipulasi keadaan fisik atmosfer lokal, tepatnya dengan memanfaatkan proses tumbuhkan dan penggabungan dalam pembentukan awan (ice nucleation). Di antara jenis-jenis hujan lainnya, hujan buatan-lah yang biasanya hanya menghasilkan curah hujan yang sedikit. 

Berdasarkan ukuran partikelnya, hujan ini dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

- Hujan Gerimis adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan butiran berukuran diameter < 0,5 mm.

- Hujan deras adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan butiran berukuran diameter >7,0 mm.

- Hujan Salju adalah hujan yang menjatuhkan kristal-kristal es dengan suhu di bawah 0 Celcius.

- Hujan Es adalah hujan yang menjatuhkan es berukuran lebih besar dari salju. Fenomena hujan es sangat jarang terjadi

- Hujan asam adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan tingkat keasaman tinggi. biasanya air hujan ini mengandung senyawa NO3 atau H2S.

Berdasarkan curahnya, hujan ini dibedakan menjadi tiga yaitu:

- Hujan sedang (20 sd 50 mm/hari),

- Hujan lebat (50 sd 100 mm/hari),

 - Hujan sangat lebat (>100 mm/hari). []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.