Jenderal Jerman Sebut Kerugian Rusia di Ukraina Sangat Besar

Wawancara itu berlangsung sewaktu Kyiv sedang berjuang untuk mempertahankan dukungan Barat dalam perangnya melawan pasukan Rusia
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan Rusia di Kyiv, Ukraina, Jumat, 29 Desember 2023. (Foto: voaindonesia.com/Layanan Darurat Ukraina via AP)

TAGAR.id - Rusia mengalami korban jiwa dan kerugian material yang besar di Ukraina dan militernya akan melemah setelah konflik, seperti dikatakan oleh seorang tokoh militer senior Jerman dalam wawancara yang diterbitkan Jumat (29/12/2023).

Wawancara itu berlangsung sewaktu Kyiv sedang berjuang untuk mempertahankan dukungan Barat dalam perangnya melawan pasukan Rusia, yang menginvasi negara itu pada Februari 2022.

“Anda tahu bahwa menurut angka intelijen Barat, 300 ribu tentara Rusia telah tewas atau luka parah sehingga mereka tidak dapat dikerahkan lagi untuk berperang,” kata Christian Freuding, yang mengawasi dukungan militer Jerman untuk Kyiv, kepada Surat Kabar Sueddeutsche Zeitung.

sistem pertahanan udara ukrainaFILE - Pertahanan udara Ukraina mencegat drone Shahed di udara dalam serangan udara Rusia di ibu kota Kyiv, Ukraina, 30 Mei 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Evgeniy Maloletka)

Informasi intelijen AS yang bocor awal bulan ini mengindikasikan bahwa 315 ribu tentara Rusia telah tewas atau cedera di Ukraina sejak perang dimulai.

“Kerugian Rusia dalam hal personel dan material sangat besar,” kata Freuding yang juga penasihat utama bagi Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.

Rusia juga diyakini telah kehilangan ribuan tank tempur dan kendaraan tempur infanteri, lanjutnya. “Angkatan bersenjata Rusia akan melemah setelah perang ini, baik secara material maupun dalam hal personel,” ujarnya.

Namun, Rusia berhasil dalam terus merekrut tentara “termasuk penggunaan para narapidana,” kata Freuding. “Dan tentu saja, kami melihat investasi besar-besaran dalam industri senjata,” ujarnya.

Presiden Vladimir Putin baru-baru ini mengatakan bahwa Moskow telah merekrut 486 ribu sukarelawan untuk militer pada tahun 2023 dan bahwa upaya-upaya untuk membangun militer tahun depan akan dipercepat.

Ia juga berjanji akan meningkatkan kemampuan pertahanan Rusia, dengan perekonomian yang ditujukan ke arah upaya perang dan Kremlin mengabaikan dampak sanksi-sanksi menyeluruh Barat.

Jenderal Jerman itu mengakui bahwa Rusia memperlihatkan “ketangguhan” lebih besar daripada yang diperkirakan oleh sekutu-sekutu Barat pada awal perang.

“Kita mungkin tidak melihat, atau tidak ingin melihat, bahwa mereka berada dalam posisi untuk terus dipasok oleh para sekutu,” ujarnya. (uh/ab)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Uni Eropa Sasar Industri Berlian Rusia Terkait dengan Sanksi Terbaru Terkait Perang Ukraina
Markas besar Uni Eropa mengatakan langkah-langkah terbaru ini akan “semakin memberi pukulan terhadap kemampuan Putin