Jakarta – Setahun berlalu semenjak kasus pertama virus corona (Covid-19) terdeteksi di Kota Wuhan, China. Virus corona dengan cepat merebak ke seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi. Indonesia pun tidak luput dari pandemi virus corona.
Tercatat pada tanggal 2 Maret 2019 pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Virus tersebut terdeteksi pada seorang perempuan dan ibunya di sebuah kota di Jawa Barat. Riwayat kotak perempuan itu diketahui dengan warga negara Jepang yang ternyata positif Covid-19.
Tanggal 10 Maret 2020 Dirjen World Health Organisation (WHO) mengimbau kepada Presiden Jokowi agar mendeklarasikan Covid-19 sebagai darurat nasional. Pemerintah Indonesia pun menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional. Pada 13 Maret 2020, Presiden Jokowi membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Di penghujung bulan Maret kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 1.000. Saat itu, sudah ada 87 orang meninggal dan 46 orang sembuh. Di saat itu juga Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tanggal 4 April 2020, kasus positif virus corona DKI Jakarta tembus lebih dari 1.000 kasus. Pemprov DKI Jakarta langsung bereaksi dengan memberlakukan PSBB. Penutupan sekolah dilakukan dan menggantinya dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan menyerukan penghentian atau pengurangan kegiatan perkantoran.
Pada 6 April 2020 Presiden Jokowi meresmikan RS Khusus Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. RS ini lantas beroperasi dengan fasilitas 340 ruang observasi dan 20 ruang isolasi, hingga helipad serta pelabuhan laut. Kapasitas RS ini bisa menampung 460 orang.
Tak hanya di Jakarta, PSBB juga sudah mulai diterapkan di berbagai kota besar sejak pertengahan April. Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Bandung Raya, dan Surabaya Raya adalah kota-kota yang melaksanakan PSBB.
Bulan April ditutup dengan 10.000 kasus positif Covid-19 di seluruh Indonesia. Angka kematian mencapai 792 orang dan angka kesembuhan mencapai 1.552 orang.
Kegiatan keagamaan turut melakukan pembatasan. Pada pertengahan Mei 2020 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa ibadah salat Jumat, salat Ied, dan takbiran bisa dilakukan dari rumah. Budaya mudik lebaran juga dilarang oleh pemerintah, transportasi antar kota hanya diperuntukan bagi logistik, pemerintahan dan kesehatan.
Tanggal 25 Mei 2020, Menkes, waktu itu, Terawan Agus Putranto, membuat surat edaran tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (area publik) untuk mendukung keberlangsungan usaha. Protokol kesehatan yang diatur antara lain, menjaga jarak 1 meter, selalu memakai masker dan menghindari kerumunan.
Setelah 3 bulan menjalani PSBB, Jakarta memasuki fase PSBB transisi. Anies menerbitkan Kepgub Nomor 563 Tahun 2020 tentang PSBB masa transisi. Aktivitas-aktivitas ekonomi mulai diizinkan berjalan secara terbatas dan bertahap dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Pada 3 Juli 2020, Kementan memperkenalkan kalung antivirus Corona. Kalung ini diklaim bisa membunuh 42% virus Corona dalam 15 menit, serta membunuh 80% virus Corona dalam waktu 30 menit. Kalung ini lantas memicu kontroversi.
Menjelang 6 bulan setelah kasus Covid-19 di Indonesia, 100 dokter telah gugur dalam perjuangannya menyembuhkan pasien Covid-19. Genapnya 100 dokter meninggal dunia dikonfirmasi oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Tanggal 3 September 2020, Pemerintah Indonesia membentuk tim percepatan vaksin. Setelah hampir satu tahun hidup berdampingan dengan Covid-19, di akhir tahun 2020 akhirnya ditemukan vaksin Covid-19. Kabarnya vaksin ini siap didistribusikan secara bertahap. Mulai dari Desember 2020 hingga kuartal ke-3 tahun 2021.
Desember 2020 pemerintah memutuskan akan menghentikan penerbangan internasional dan lakukan isolasi bagi penumpang internasional mulai 1 Januari 2021 [] (Jonathan Devin)
