Jejak 6 Pasien Diduga Corona di Sardjito Yogyakarta

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama ini sudah menangani enam pasien diduga Corona. Empat di antaranya asal China, mereka negatif.
Direktur medis dan keperawatan Rukmono Siswishanto (kedua kiri) dan Dokter spesialis penyakit dalam RSUP Sardjito Ika Trisnawati (kanan) saat jumpa pers pada Selasa 3 Maret 2020. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - RSUP Dr Sardjito Yogyakarta merawat enam orang pasien menyusul mewabahnya virus Corona atau Covid-19. Dari jumlah itu, lima orang dinyatakan negatif Covid-19 dan sudah pulang. Sedangkan satu orang masih dalam pengawasan. Pasien tersebut baru masuk pada Senin 2 Maret 2020.

"Sudah ada enam pasien yang malakukan perawatan medis di RSUP Sardjito. Lima pasien lama dan satu pasien yang baru," kata Dokter spesialis penyakit dalam RSUP Sardjito Dr. Ika Trisnawati kepada wartawan saat jumpa pers pada Selasa, 3 Maret 2020.

Menurutn dia, lima pasien yang pernah ditangani sebelumnya menunjukkan hasil negarif Covid-19. Empat di antaranya merupakan pasien warga negara asing (WNA) asal China dan satu WNI. Saat ini mereka sudah pulang ke negara asal dinyatakan sehat dengan hasil negatif Covid-19.

Sementara satu pasien yang baru masih dilakukan perawatan intensif. Pasien perempuan berusia 73 tahun ini sudah ditempatkan di ruang khusus atau isolasi. Pasien tersebut mengalami gejala batuk dan demam usai menjalankan ibadah umrah. "Masih menunggu laboratorium di Jakarta. Dua sampai tiga harian sudah bisa bisa dilihat hasilnya. Mudah-mudahan negatif," ucapnya.

Selain itu, sejak virus Corona mewabah, pihak rumah sakit banyak kebanjiran permintaan surat kesehatan sehat Corona. Rata-rata peminat datang dari kalangan mahasiswa. Beruntungnya dari banyaknya permintaan tidak ada yang menunjukkan gejala Coronavirus.

Dua sampai tiga harian sudah bisa bisa dilihat hasilnya. Mudah-mudahan negatif.

"Mereka yang sehat pada latah minta dilakukan pemeriksaan. Dan itu membeludak minta dicek. Namun dari semua yang melakukan pemeriksaan tidak ada menunjukkan gejala Corona," ucapnya.

Setelah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengkonfirmasi ada dua WNI yang postif terjangkit virus Corona. Setidaknya hari ini ada 15-20 orang ramai-ramai meminta dicek kesehatanya.

Direktur medis dan keperawatan Dr. Rukmono Siswishanto menyebut penyebaran virus jenis apa pun bukan berasal dari udara, melainkan adanya kontak langsung. Untuk mengantisiapasi mencegahan penularan virus Corona, masyarakat diminta untuk rajin mencuci tangan secara benar dibandingkan dengan punic buying masker.

"Yang penting dalam pencegahan virus adalah lebih sering mencuci tangan. Setidaknya, dibutuhkan minimal 20 detik untuk mendapatkan hasil yang bersih dan efektif," katanya.

Cuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit terutama pencegahan virus Corona. Cara tersebut bahkan jauh lebih efektif dari pada menggunakan masker. 

Alasannya, pada dasarnya masker hanya diperlukan bagi orang sakit. "Sekarang itu yang harus di edukasi adalah mereka yang sakit disarankan untuk memakai masker agar virus tidak menyebar. Yang sehat tidak perlu," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Semoga Pasien RSUP Sardjito Yogyakarta Bukan Corona
RSUP Sardjito Yogyakarta menangani pasien diduga Corona. Masa inkubasi menunggu 1 hari. Semoga bukan Coronavirus.
Pasien Diduga Corona di RSUP Sardjito Yogyakarta
RSUP Sardjito menangani pasien diduga corona dari RSUD Kota Yogyakarta. Pasien itu mengalami gejala Coronavirus sepulang umrah.
Geger WhatsApp 3 Warga Yogyakarta Kena Virus Corona
Marak pesan berantai di WA yang menyebut tiga warga Yogyakarta kena virus Corona. Dinkes DIY memastikan pesan tersebut hoaks.
0
Akademisi UGM: Ambang Batas Nol Pesen Justru Timbulkan Masalah Baru
Hal ini diungkapkan Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati dalam keterangan tertulis dikutip Minggu, 26 Juni 2022.