Jasad ABK Dalam Freezer KM Starindo Sudah Diambil Keluarga

Jasad anak buah kapal (ABK) yang ditemukan di dalam lemari pendingin atau freezer dalam KM Starindo Jaya Maju VI, diserahkan ke pihak keluarga.
Ilustasi mayat - Jasad anak buah kapal (ABK) yang ditemukan di dalam lemari pendingin atau freezer dalam KM Starindo Jaya Maju VI, diserahkan ke pihak keluarga.. (Foto: mediakorannusantara.com)

Jakarta - Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur telah menyerahkan jasad anak buah kapal (ABK) yang ditemukan di dalam lemari pendingin atau freezer kepada masing-masing keluarganya.

Alif, perwakilan dari keluarga almarhum Khoirul Mutaqqin berkata, rencananya jenazah langsung dibawa pulang untuk dimakamkan di Pekalongan, Jawa Tengah.

Saya enggak tahu meninggalnya kapan dan kenapa. Saya tahunya dia meninggal dari teman-teman almarhum dan dari pihak kantor.

Dia datang bersama tiga saudaranya untuk menjemput almarhum Khoirul, serta diwajibkan mengisi sejumlah biodata keluarga yang dibutuhkan tim medis. Selanjutnya, pihak keluarga baru diperbolehkan membawa pulang jenazah menggunakan mobil ambulans. 

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu Temukan 5 Mayat ABK Dalam Freezer

Alif menuturkan, mengenai kronologi peristiwa tewasnya Khoirul, hingga kini pun belum ditemukan titik terang. Dia juga tidak mengetahui secara pasti, sudah berapa lama Khoirul berprofesi sebagai ABK.

"Saya enggak tahu meninggalnya kapan dan kenapa. Saya tahunya dia meninggal dari teman-teman almarhum dan dari pihak kantor," katanya di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, dikutip Tagar, Sabtu, 19 September 2020.  

Sementara, Kepala Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Arif Wahyono mengaku telah memeriksa lima (5) mayat ABK yang disimpan di dalam ruangan pendingin atau freezer Kapal Motor (KM) Starindo Jaya Maju VI.

Kendati demikian, pihaknya memastikan tidak menemukan bekas luka penganiayaan terhadap lima mayat yang ditemukan Polres Kepulauan Seribu, pada Kamis sore, 17 September 2020 kemarin. 

"Yang jelas tidak ada luka bekas penganiayaan," kata Arif Wahyono kepada wartawan di Jakarta, dikutip Tagar, Sabtu, 19 September 2020.

Baca juga: Kesimpulan Tim Forensik Usai Periksa 5 Mayat ABK di Freezer

Arif menjelaskan, proses autopsi terhadap seluruh jasad yang ditemukan di dalam freezer itu telah rampung dan akan dilaporkan kepada pejabat berwenang di Polres Kepulauan Seribu.

Dia juga memberitahukan, Tim Forensik RS Polri Kramat Jati telah mendapatkan beberapa sampel dari organ tubuh korban untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.

"Hasilnya kita sampaikan ke penyidik, nanti bisa menghubungi Polres Kepulauan Seribu," ucapnya. 

Mayat ABK Pualu SeribuKM Starindo Jaya Maju VI sedang berada di sekitar perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Kamis malam, 17 September 2020 malam. Terdapat 5 jenazah ABK dalam freezer. (foto: ANTARA/HO)

Sebelumnya, Polres Kepulauan Seribu pada Kamis, 17 September 2020, menemukan lima mayat anak buah kapal disimpan di dalam ruangan pendingin atau freezer Kapal Motor (KM) Starindo Jaya Maju VI, yang sedang berlayar di area Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond berkata, penemuan lima jenazah ABK itu berhasil terungkap saat pihaknya melakukan Operasi Yustisi di Kepulauan Seribu. Awalnya, dia melihat sebuah kapal mengangkut awak kapal yang cukup banyak.

Kemudian, kepolisian pun memeriksa ke dalam kapal tersebut, hingga pada akhirnya menemukan lima mayat ABK disimpan di dalam lemari pendingin.

"Ada lima mayat manusia disimpan di dalam ruang pendingin. Peristiwa itu sekitar pukul 14.15 WIB di KM Starindo Jaya Maju VI," kata Morry saat dihubungi wartawan di Jakarta, dikutip Tagar, Jumat, 17 September 2020.

Kepolisian setempat pun telah mengidentifikasi kelima jenazah ABK KM Starindo Jaya Maju VI yang dimasukkan ke dalam freezer. Mereka yang tercatat sudah dalam kondisi tidak bernyawa saat itu adalah Mohammad Son Haji (27), M. Zulkarnaen (24), Khoirul Mutaqqin (24), Miftakhul Huda (21), dan Putra Enggal Pradana (19). []

Berita terkait
Apa yang Menyebabkan Film Mulan Jadi Kontroversi?
Film live-action Mulan garapan Disney mendapat protes sebelum tayang. Sesudah rilis pun, warganet mengecam film ini melalui tagar #BoycottMulan.
ABK Tenggelam di Pulau Lasa Mabar Ditemukan
ABK yang jatuh dari skoci dan tenggelam di perairan Pulau Lasa Komodo ditemukan. Begini kondisinya.
ABK Tenggelam di Pulau Lasa Mabar Belum Ditemukan
ABK kapal Labo Home yang tenggelam di perairan Pulau Lasa Manggarai Barat belum ditemukan.