Sangihe, (Tagar 31/5/2017) – Sekretaris Komisi 4 DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Fany Legoh mengatakan, sudah waktunya memasang alat "scanner" di semua pintu masuk penumpang kapal laut di daerah ini. “Ancaman bahaya bisa saja terjadi di kapal laut, apalagi penumpang saat naik ke kapal tidak diperiksa teliti, nah sudah saatnya gunakan alat pendeteksi canggih,” kata Fany Legoh di Tahuna, Rabu (30/5).
Dalam pertemuan dengan Bupati Sangihe, kata Fany, pihaknya sudah menyampaikan soal kekhawatiran ancaman terjadi di kapal laut, karena itu secepatnya meningkatkan faktor keamanan. “Saya melihat semua orang dengan bebas masuk kapal laut dengan hanya bermodalkan tiket tanpa ada pemeriksaan yang teliti dari petugas,” kata dia.
Kondisi yang terjadi di Filipina saat ini, kata dia, harus disikapi dengan serius oleh pihak berwajib termasuk petugas yang ada di setiap pelabuhan laut. “Karena itu, setiap penumpang maupun barang yang masuk kapal laut harus melalui pemeriksaan teliti sehingga tidak ada barang berbahaya masuk kapal,” kata dia.
Dia mengatakan, bukan tidak mungkin ada orang-orang yang terlibat dalam peristiwa di Marawi Filipina yang menyusup bersama masyarakat umum menggunakan kapal laut. “Kabupaten Sangihe berada di wilayah perbatasan dengan Filipina, karena itu perlu pengawasan yang sangat ketat agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Menurutnya, pemasangan alat scanner di setiap pintu masuk penumpang di pelabuhan laut akan lebih memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang menggunakan angkutan laut. Selain itu, sebelum berangkat semua bagian kapal laut sebaiknya diperiksa oleh petugas dengan menggunakan alat detektor untuk memastikan kenyamanan dalam pelayaran. “Pemeriksaan yang teliti akan memberi rasa nyaman ketika menggunakan angkutan kapal laut,” kata dia. (yps/ant)
